Share Post

Blusukan ke Pasar Baru Balikpapan, Ganjar Terima Keluhan Harga Bahan Pokok Dan Antrian BBM

BALIKPAPAN: Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo blusukan ke Pasar Baru, Klandasan Ilir, Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Selasa (5/12/2023).
Ganjar Pranowo tiba di Bandara Sepinggan Balikpapan pada pukul 09.20 WITA dengan menggunakan pakaian putih dengan celana hitam.

Kunjungan Ganjar Pranowo di Pasar Baru Balikpapan dalam rangka kampanye Pilpres 2024.

Menurut informasi, Ganjar-Mahfud (GAMA) setelah dari Pasar Baru, dilanjutkan sarapan bersama masyarakat di Warkop Miki, pertemuan dengan TPD, caleg koalisi dan relawan di Swiss-bel Hotel.

Selanjutnya, salat Dzuhur di Masjid Agung At-Taqwa, makan siang bersama pimpinan koalisi dan tokoh relawan di warung makan Jogja.

Kemudian Berkunjung ke rumah pelatihan kerja disabilitas di Loka Bina Karya, berkunjung ke Ponpes Syaichona Cholil, makan malam dengan tokoh masyarakat Adat Dayak dan lintas agama di Swiss-bel Hotel, selanjutnya capres nongkrong bareng milenial, GenZ dan Influencer Lokal di Hobbies Coffee & Lounge Kota Balikpapan.

Pada pukul 09.40 WITA, Ganjar Pranowo tiba di Pasar Baru dan rombongan serta beberapa tokoh partai koalisi turut hadir tanpa kehadiran calon wakil presiden (Cawapres), Mahfud MD.

Ganjar langsung melambaikan tangan dan dikerumuni para pedagang pasar. Tampak ibu-ibu hingga bapak-bapak pedagang pasar yang berteriak-teriak menyerukan namanya.

Dengan senyuman khasnya, warga berebutan ingin berfoto. Beberapa pedagang terus meminta agar dirinya berkunjung ke lapak. Berharap barang dagangannya dibeli dan langsung diborong oleh mantan Gubernur Jawa Tengah itu. ” Pak Ganjar harga lombok naik terus, mampir sini pak, ” ucap salah satu pedagang ibu-ibu dengan terang-terangan.

Tak berapa lama Ganjar langsung menghampiri lapak ibu-ibu pedagang sayur, dan menanyakan harga sayur-mayur yang dijualnya.

Dengan jawaban tegas ibu pedagang sayur menjelaskan harga sayur hingga cabe yang disebutnya mulai naik harganya. Sementara harga beras turun. “Oh harga beras turun? Alhamdulillah,” ucap Ganjar.

Setelah itu, Ganjar pun membeli satu kilogram cabe hijau kecil dari pedagang tersebut. “Berapa sekilonya? 40 ribu, sekilo pak. Ini saya ambil untung lima ribu aja,” ucap pedagang sayur.

Ganjar mengatakan, bahwa beras memang alami kenaikan, namun berdasarkan cerita pedagang saat ini sudah ada sedikit penurunan untuk beras kemasan.

Menurutnya, dari beberapa tempat yang sudah dikunjungi memang harga bahan pokok perlu mendapatkan perhatian dan kontrol sehingga perlu adanya pengontrolan seperti Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar bisa memastikan jumlah pasokan dan transportasinya. “Saya berharap, TPID merespon hal ini,” jelasnya.

Lanjutnya, karena sampai dengan saat ini, para pedagang pasti berharap adanya penurunan harga. Dan untuk stabilisasinya tentu harus dimulai dari sisi produksi.

Seperti produksi dengan teknologi yang sangat modern yakni data. Dirinya sudah berkali-kali menyampaikan satu data Indonesia, termasuk data pertanian Indonesia mulai dari luas lahan, jumlah petani, komoditas dan lain sebagainya.

“Kedua bagaimana mekanisasi dilakukan dan teknologi dimasukkan sehingga produktivitasnya bisa maksimal,” urainya.

Selanjutnya, Ganjar kembali berkata pentingnya mengembalikan fungsi dari Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagaimana mestinya.

“Saya ulangi, Bulog (Badan Urusan Logistik) harus mengambil alih kembali, setelah dulu memangkas itu sehingga sangat liberal. Sekarang (harus) kembali dikuasai oleh negara dan pemerintah harus mengendalikan,” katanya.

Di tengah kunjungannya di pasar, Ganjar pun mendapat keluhan dari ojek online, beberapa waktu ini kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM). Lantaran antrean yang sangat panjang di sejumlah SPBU di Balikpapan.

“Oh iya, ini menarik karena kemarin kami melihat di Papua, saya melihat pemandangan yang sama. Di NTT kemarin kami melihat dan hari ini di Balikpapan. Ini adalah penghasil minyak, maka rasa-rasanya kembali lagi, distribusinya, stoknya, kebutuhannya harus menjadi perhatian. Maka yang punya kompetensi di bidang ini, apakah itu dari Pertamina, pemerintah daerah, penting untuk merespons ini agar masyarakat secara khusus tukang ojek bisa mendapatkan itu,” ujarnya.

Share Post
Leave A Reply

Your email address will not be published.