Pj Gubernur Kunjungi Wisata Air Panas Asin Pemapak Berau

BERAU – Di tengah pesatnya pembangunan di Kalimantan Timur, sebuah destinasi wisata tersembunyi di Berau kian menarik perhatian. Wisata Air Panas Asin Pemapak, yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat, menjadi sorotan bagi Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, dalam kunjungannya ke Kampung Biatan Bapinang, Kecamatan Biatan, Berau, Minggu (22/9/2024).

Tempat wisata ini menawarkan keunikan yang jarang ditemukan di daerah lain, yaitu sumber air panas yang berasal dari batu karst, bukan dari aktivitas vulkanik seperti kebanyakan sumber air panas pada umumnya.

Akmal Malik, dalam kunjungannya, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya masyarakat Kampung Biatan Bapinang. Meskipun ukurannya kecil, menurutnya, inisiatif masyarakat dalam mengelola potensi wisata ini menunjukkan semangat untuk memajukan kampung mereka.

“Bukan persoalan skala besarnya, tapi ikhtiar yang dilakukan untuk mengembangkan potensi kampung patut diacungi jempol,” ujar Akmal dengan antusias.

Keunikan air panas yang mengandung garam ini menarik banyak wisatawan, terutama karena khasiatnya yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti rematik, asam urat, hingga stroke ringan.

Para pengunjung sering kali datang tidak hanya untuk menikmati suasana alam, tetapi juga untuk berendam dan merasakan langsung manfaat dari air panas tersebut. Bagi sebagian orang, ini menjadi pengalaman yang mengesankan, bahkan ada yang bergurau bahwa bagi mereka yang belum mendapatkan jodoh, mungkin keberuntungan akan datang setelah berendam di sini.

Wisata Air Panas Asin Pemapak memang dikelola oleh masyarakat Kampung Biatan Bapinang. Akmal Malik menekankan pentingnya apresiasi terhadap usaha masyarakat desa yang bekerja keras mengelola tempat ini. Meskipun skala destinasi ini terbilang kecil, namun semangat wirausaha dan kepedulian terhadap pengembangan potensi lokal merupakan hal yang patut ditiru oleh desa-desa lainnya di Kalimantan Timur.

Destinasi ini memberikan angin segar bagi dunia pariwisata Berau. Mengingat jarangnya wisata air panas di wilayah ini, keberadaan Air Panas Asin Pemapak dapat menjadi daya tarik tersendiri.

Akmal bahkan berharap agar Dinas Pariwisata Kalimantan Timur dapat menjalin kerjasama dengan Kampung Biatan Bapinang untuk mengembangkan potensi ini lebih lanjut.

“Masa orang Berau kalau mau wisata air panas harus ke Kalimantan Selatan? Di sini sudah ada, tinggal dikembangkan lagi,” kata Akmal.

Salah satu hal yang membuat Air Panas Asin Pemapak begitu istimewa adalah sumber air panasnya yang berasal dari resapan batu karst. Tidak seperti air panas di kawasan vulkanik yang biasanya berasal dari aktivitas geotermal, air panas di sini dihasilkan secara alami dari proses alami batu karst yang menyerap air dan kemudian memanaskannya. Ini menjadi keunikan tersendiri yang tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga bagi para peneliti geologi.

Meskipun sudah menjadi destinasi yang populer, Akmal Malik menyadari bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal aksesibilitas dan infrastruktur.

Dari pusat kota Tanjung Redeb, perjalanan menuju Air Panas Asin Pemapak memakan waktu sekitar 2-3 jam, meski jalanan yang dilalui sudah cukup bagus. Namun, peningkatan akomodasi dan fasilitas wisata dinilai penting untuk mendukung kenyamanan pengunjung.

Salah satu langkah yang diusulkan oleh Akmal adalah keterlibatan perusahaan-perusahaan di sekitar kawasan wisata dalam memberikan bantuan dana melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Perusahaan sawit dan batu bara di wilayah ini diharapkan dapat berkontribusi untuk pengembangan infrastruktur dan akomodasi di kawasan wisata ini.

“Dengan adanya dukungan CSR dari perusahaan-perusahaan, kita bisa punya akomodasi yang bagus di sini, sehingga wisatawan semakin nyaman,” harap Akmal.

Akmal Malik juga melihat peluang besar dalam pengembangan wisata berbasis masyarakat ini. Menurutnya, dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengelolaan destinasi wisata, akan tercipta rasa memiliki yang kuat sehingga keberlanjutan wisata tersebut dapat terjaga.

Pemerintah, dalam hal ini, diharapkan dapat mendukung dengan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat dalam mengelola wisata, baik dari sisi manajemen, pemasaran, maupun pengelolaan lingkungan.” tuturnya.

Sekretaris Kampung Biatan Bapinang, Septi Eunike, menjelaskan bahwa suhu air di kolam air panas ini bisa mencapai 42°C pada kondisi cuaca ekstrem, dan berkisar antara 38°C saat air laut naik. Kondisi ini menjadikan wisata air panas ini dapat dinikmati sepanjang tahun, baik di siang maupun malam hari.

“Hingga malam pun, air di sini tetap panas,” ungkap Septi.

Berdasarkan testimoni dari para pengunjung, khasiat air panas Asin Pemapak sudah terbukti menyembuhkan berbagai penyakit ringan, seperti stroke ringan dan sakit lutut. Tidak heran, tempat ini menjadi destinasi favorit bagi mereka yang ingin merasakan manfaat air panas untuk kesehatan.

Septi Eunike juga mengungkapkan bahwa kawasan wisata ini telah dibuka sejak tahun 2004, dengan luas sekitar 6,59 hektar. Setiap harinya, pada hari biasa, wisata ini mampu menarik sekitar 200.000 pengunjung, sementara pada hari libur jumlah pengunjung bisa mencapai 600.000 orang per hari.

Dengan tarif masuk sebesar Rp35.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak, wisata ini juga menawarkan kolam buatan untuk berendam, baik kolam VIP maupun kolam keluarga yang dapat menampung hingga lima orang.

Septi berharap bahwa pemerintah daerah dan pusat dapat bersinergi dengan masyarakat setempat untuk mengembangkan potensi wisata ini lebih jauh.

“Harapannya, kedepannya tempat wisata ini bisa disinergikan dengan pemerintah, baik daerah maupun pusat, agar pengelolaannya bisa lebih baik dan memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat,” jelasnya.

Selain menjadi daya tarik wisata, keberadaan Air Panas Asin Pemapak juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Banyak warga yang menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata, mulai dari jasa pemandu wisata, penyewaan kendaraan, hingga penjualan oleh-oleh dan makanan khas setempat.

“Dengan pengelolaan yang baik, wisata ini tidak hanya bisa menjadi sumber pendapatan bagi desa, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal secara keseluruhan.” katanya.

Kunjungan Pj Gubernur Akmal Malik ke Wisata Air Panas Asin Pemapak bukan sekadar kunjungan seremonial, tetapi membawa harapan akan sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mengembangkan potensi wisata di Kalimantan Timur. Dengan segala keunikannya, Air Panas Asin Pemapak memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Berau, bahkan Kalimantan Timur.

Namun, keberhasilan pengembangan wisata ini tentu membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Masyarakat setempat sudah menunjukkan ikhtiar yang luar biasa, tinggal bagaimana pemerintah dan sektor swasta dapat mendukung dengan infrastruktur dan fasilitas yang memadai. Dengan demikian, Wisata Air Panas Asin Pemapak tidak hanya menjadi sumber pengobatan alami, tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat dan kebanggaan bagi Kalimantan Timur. #

Reporter: Yani | Editor: Wong

Share Post
Comments (0)
Add Comment