Kadistanak M Taufik: Lahan yang Terbengkalai Akan Diperbaiki

TENGGARONG – Keinginan Pemkab Kutai Kartanegara untuk tetap menjadikan lumbung pangan di Kaltim, sepertinya akan mendapat hambatan, sebab berdasarkan pemotretan satelit, masih ada ribuan hektar lahan yang belum bisa digarap maksimal, karena beberapa persoalan yang dihadapi, salah satu di antaranya adalah perubahan iklim yang ada.

Penegasan itu dikemukakan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Kartanegara Muhammad Taufik di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.

Diakui M Taufik, lahan potensial yang tidak tergarap secara maksimal terdapat di berbagai wilayah, seperti di wilayah Tenggarong sendiri, Sebulu, Muara Kaman, Kota Bangun serta kecamatan lainnya.

“Dari hasil pemotretan satelit, terlihat sekitar 1.300 hektar lahan yang belum bisa digarap secara maksimal, namun kondisi yang ada itu akan segera diatasi secara bersama antara dinas dan instansi terkait. Namun untuk lebih jelasnya, staf yang ada di Distanak akan melakukan pendataan di lapangan untuk mengetahui luasan yang sebenarnya, ” tambah M Taufik.

Ditegaskan M Taufik, sekecil apa pun persoalan yang terjadi di Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Kartanegara, pihaknya telah melaporkan permasalahan itu ke Bupati, Provinsi dan Kementerian Pertanian, sehingga dengan segera bisa dicarikan jalan keluarnya.

“Lahan yang tidak tergarap secara maksimal tersebut disebabkan karena kekurangan sumber daya air, dan juga perlu dukungan infrastruktur pertanian yang memadai, sehingga dengan adanya perbaikan tersebut, maka lahan yang ada bisa digarap,” papar M Taufik.

Di sisi lain M Taufik mengakui, lahan yang tidak tergarap tersebut, dibiarkan begitu saja disebabkan petani yang menggarap tidak ada, petani yang biasa menggarap telah meninggal, sehingga dibiarkan terbengkalai begitu saja.

“Dinas akan melakukan pendataan kembali terhadap lahan yang ada itu, termasuk petani yang akan menggarapnya,” tegas M Taufik.

Namun M Taufik optimis, produksi padi di Kutai Kartanegara tetap akan menjadi lumbung pangan di Kaltim bahkan bisa memasok kebutuhan pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN), karena adanya kerja sama yang harmonis antara Pemkab Kutai Kartanegara dengan pihak TNI yang telah menyediakan pompa air dan sumur air di berbagai wilayah di Kutai Kartanegara, seperti di Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, Muara Kaman dan juga Tenggarong sendiri.

“Kegiatan TMMD (Tentara Manunggal Masuk Desa) sangat membantu masyarakat petani, sehingga produk petani yang ada bisa meningkat dan petani tidak lagi merasa was-was akan kekurangan air, semuanya bisa disediakan pihak TNI yang melakukan TMMD,” ungkap M Taufik.

Tidak hanya kebutuhan air saja, melainkan juga pihak TNI yang melakukan TMMD juga memperbaiki jalan desa, sehingga dengan adanya jalan desa yang memadai itu, maka pemasaran hasil produksi padi bisa dipasarkan ke berbagai wilayah yang ada, termasuk ke Samarinda atau Balikpapan.

“Insya Allah Kutai Kartanegara tetap akan bisa menjadi lumbung pangan di Kaltim, apalagi didukung dengan berbagai sarana dan prasarana alat pertanian yang ada dan terus dilakukan pihak Pemkab Kutai Kartanegara untuk para petani yang ada,” ujar M Taufik sambil tersenyum.#

Reporter: Hardin|Editor: Hoesin KH

Share Post
@husinPertanian Kukar
Comments (0)
Add Comment