SAMARINDA – DPRD Kalimantan Timur punya dua perempuan dalam komposisi pimpinan parlemen. Mereka adalah Ananda Emira Moeis mewakili PDI Perjuangan dan Yenni Eviliana diutus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ananda Emira Moeis, mengatakan, dengan posisi yang dijabatnya saat ini memberikan peluang baginya untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat, khususnya perempuan. Begitu juga dengan Yenni yang mengaku akan memperjuangkan hak-hak perempuan yang kerap terpinggirkan.
Ananda menekankan pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di semua sektor kehidupan. Kehadirannya di posisi strategis itu tidak hanya menjadi alat legislasi, tetapi juga inspirasi bagi perempuan lain untuk terjun ke politik.
“Saya ingin menjadi contoh nyata bahwa perempuan bisa berperan besar di politik. Saya berharap posisi ini dapat memotivasi lebih banyak perempuan untuk percaya bahwa mereka juga bisa berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya.
Ananda mengakui bahwa perjalanan politiknya tidak terlepas dari dukungan PDI Perjuangan, partai yang sejak awal memberikan ruang bagi perempuan untuk aktif di ranah politik. Menurutnya, dorongan partai ini penting untuk meningkatkan partisipasi perempuan di berbagai bidang, terutama dalam mempengaruhi kebijakan publik.
“Saya sangat bangga menjadi bagian dari PDI Perjuangan yang konsisten mendorong perempuan untuk berkiprah lebih jauh. Ini menjadi energi saya untuk terus berjuang demi kesetaraan dan kesejahteraan masyarakat,” tutur Ananda.
Sementara Yenni Eviliana mengatakan, representasi perempuan di DPRD Kaltim masih kurang. Dia berharap kursi perempuan mencapai 30 persen.
“Di sini saya bukan sekedar mengemban jabatan, tapi membawa suara perempuan agar isu-isu mereka mendapat perhatian dalam pengambilan keputusan,” kata Yenni.
Yenni mendorong agar generasi muda perempuan berani melangkah ke dunia politik. Dia tak meragukan perempuan-perempuan di Kalimantan Timur memiliki kemampuan yang sama untuk memimpin dan membawa perubahan,” tutupnya. #
Reporter: Hard | Editor: Wong | ADV DPRD Kaltim