Kaltim Masih Terbelenggu Patriarki, Keterwakilan Perempuan di Parlemen Terbatas

SAMARINDA – Shemmy Permata Sari, anggota DPRD Kalimantan Timur, menyuarakan keprihatinannya mengenai rendahnya jumlah perempuan di lembaga legislatif di provinsi ini. Ia menilai bahwa meskipun isu kesetaraan gender sudah mulai diperhatikan, representasi perempuan di bidang publik masih jauh dari ideal.

“Kita sudah bicara kesetaraan gender, tapi di mana perempuan di parlemen? Angkanya masih jauh dari harapan. Secara global, targetnya 30%, tapi di Kalimantan Timur, kita masih jauh dari angka itu,” ungkap Shemmy saat dihubungi melalui telepon, Rabu (6/11/2024).

Shemmy menegaskan bahwa keterwakilan perempuan bukan hanya soal angka, tapi juga tentang kualitas dan peran aktif mereka dalam pengambilan keputusan. “Memang sudah ada perempuan di jabatan penting, tapi kita butuh lebih banyak perempuan yang punya kesempatan untuk terlibat dan membawa perubahan,” lanjutnya.

Ia percaya perempuan bisa membawa perspektif yang lebih inklusif dan merespons kebutuhan masyarakat dengan lebih baik. “Perempuan punya peran penting dalam membangun Kalimantan Timur. Kita harus terus mendorong agar perempuan mendapat tempat di parlemen dan jabatan publik,” tegasnya.

Shemmy mengakui bahwa masih banyak tantangan yang dihadapi, seperti stereotip gender, akses pendidikan, dan budaya patriarki. Namun, ia optimis bahwa dengan upaya advokasi dan pemberdayaan yang terus dilakukan, Kalimantan Timur bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan kesetaraan gender di dunia politik dan pemerintahan.

“Kita harus menciptakan ruang bagi perempuan untuk berkontribusi dan membawa perubahan positif bagi masyarakat. Kalimantan Timur butuh perempuan yang lebih aktif di masa depan,” katanya dengan penuh semangat. #

Reporter: Fathur | Editor: Wong | ADV DPRD Kaltim

Share Post
Comments (0)
Add Comment