1bangsa.id, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Novan Syahroni Pasie, menyoroti kondisi guru Sekolah Dasar (SD) yang masih menghadapi berbagai kendala, mulai dari sistem pengajaran yang membebani hingga gaji rendah yang diterima.
Hal ini diungkapkan Novan usai menerima audiensi dari Dinas Pendidikan Kota Samarinda dan perwakilan kepala sekolah terkait usulan Peraturan Daerah (Perda) tentang perlindungan tenaga pendidik, di ruang kerjanya, kepada media ini , Rabu (19/3/2025).
Menurut Novan, sistem di SD berbeda dengan SMP, di mana satu guru harus menangani satu kelas penuh. Berbeda dengan jenjang SMP yang menerapkan sistem mata pelajaran, guru SD tidak memiliki opsi untuk berbagi tugas dengan rekan sejawat.
“Mereka tidak bisa tidak masuk, meskipun dalam kondisi sakit atau menghadapi kendala lain,” ujarnya.
Selain beban kerja yang berat, masalah utama yang dihadapi para guru SD adalah gaji yang rendah. Novan mengungkapkan bahwa ada guru yang sudah mengabdi selama 14 tahun namun hanya menerima gaji Rp400 ribu per bulan. Bahkan, ada laporan lain yang menyebutkan seorang guru menerima gaji Rp600 ribu, tetapi dibayarkan hanya sekali dalam enam bulan.
“Gaji mereka ini bergantung pada dana BOSNAS (Bantuan Operasional Sekolah Nasional) atau BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah). Namun, sering kali dana tersebut tidak cukup sehingga menyebabkan keterlambatan pembayaran atau upah yang jauh dari standar layak,” jelas Novan.
Tak hanya itu, Novan juga menyoroti kendala dalam proses pengangkatan guru. Ia menyebutkan bahwa pengangkatan yang seharusnya dilakukan pada tahun 2020 terpaksa ditunda hingga 1 Oktober, tanpa kejelasan lebih lanjut.
“Kondisi ini jelas merugikan para tenaga pendidik. Kita di DPRD akan terus mendorong agar ada perhatian lebih dari pemerintah untuk memperbaiki sistem penggajian dan mempercepat pengangkatan guru. Mereka layak mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik,” tegasnya.
Novan berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret guna meningkatkan kesejahteraan para guru SD di Samarinda.
Reporter: Fathur | Editor:;Wong | ADV