Komunitas Lingkungan Gelar Aksi Bersih-Bersih di Pasar Segiri, Dorong Kesadaran Iklim dan Pengelolaan Sampah Mandiri

1bangsa.id, SAMARINDA – Sejumlah komunitas lingkungan di Kota Samarinda menggelar aksi bersih-bersih di area Pasar Segiri dan sekitarnya pada Selasa pagi (13/5/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye “Ruang Publik Berketahanan Iklim” yang diinisiasi oleh CeCur, berkolaborasi dengan sejumlah mitra seperti World Cleanup Day Kaltim dan Samarinda Sadar Sampah.

Aksi ini mendapat dukungan langsung dari Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Andriansyah, yang turut hadir dan menyampaikan apresiasinya atas inisiatif komunitas dalam menjaga kebersihan ruang publik.
“Ini bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif dalam merawat ruang bersama. Kami harap kegiatan seperti ini bisa berlanjut dan diperluas,” ujarnya di sela kegiatan.

Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Andriansyah, turut serta dalam aksi bersih-bersih ruang publik di area Pasar Segiri, Selasa (13/5). Kehadirannya menunjukkan dukungan legislatif terhadap gerakan lingkungan kolaboratif yang mendorong ruang publik bersih dan berketahanan iklim.(foto : Fathur/1bangsa.id)

Pasar Segiri dipilih sebagai lokasi kegiatan karena dikenal sebagai salah satu titik dengan volume sampah tinggi di pusat kota. Dalam aksi ini, para relawan menemukan masih banyak sampah yang dibuang sembarangan, menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah.

Jasri Mulia, Project Manager CeCur, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pembersihan fisik, tetapi juga edukasi publik.
“Kita ingin mengajak warga untuk mulai peduli, bahkan dari hal kecil seperti memungut sampah sendiri. Dari sana, masyarakat bisa belajar mengelola sampah menjadi kompos atau produk bermanfaat lainnya,” jelasnya.

Sementara itu, Fatur Rahman Subianto dari World Cleanup Day Kaltim menekankan pentingnya peran individu dalam menjaga kebersihan lingkungan dari rumah tangga.
“Kesadaran itu harus tumbuh dari rumah. Jangan biarkan ruang terbuka hijau tercemar puntung rokok atau plastik sekali pakai. Samarinda sebagai kota peradaban harus menjadi contoh,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Tasya dari World Cleanup Day Samarinda memperkenalkan program kreatif pengelolaan mikroplastik melalui daur ulang puntung rokok menjadi ecobrick.
“Puntung rokok bisa diolah menjadi bahan alternatif untuk pembuatan barang seperti tempat sampah atau elemen bangunan ringan. Ini sudah kami jalankan sejak tahun lalu sebagai solusi konkret atas sampah kecil yang sering terabaikan,” tuturnya.

Aksi ini juga melibatkan Wartren Update Samarinda, sebuah jaringan relawan yang sejak 2019 aktif mengangkat isu lingkungan melalui aksi kolaboratif. Salah satu relawan menegaskan bahwa kegiatan ini tak hanya soal kebersihan, tapi juga membangun literasi lingkungan di masyarakat.
“Sampah yang tidak dikelola bisa menyebabkan masalah serius seperti blooming algae di sungai. Edukasi ini penting agar warga memahami konsekuensinya,” katanya.

Dengan semangat kolaborasi lintas komunitas, kegiatan ini bertujuan mendorong gaya hidup ramah lingkungan dan pengelolaan sampah mandiri di tingkat rumah tangga. Para peserta berharap, aksi ini menjadi langkah awal menuju visi besar Indonesia Bersih 2045.

Reporter : Fathur | Editor : Wong | ADV

 

Share Post
#AksiLingkungan#BersihBersihSamarinda#IndonesiaBersih2045#KotaBerketahananIklim#PeduliLingkungan#RuangPublikBersih#SamarindaHijau
Comments (0)
Add Comment