1bangsa.id, Samarinda – Upaya menekan angka stunting di Kota Samarinda tidak akan efektif jika hanya bertumpu pada program pemerintah. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, saat menyoroti menurunnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu.
Menurut Sri Puji, posyandu memiliki potensi besar sebagai pusat edukasi dan pencegahan stunting, namun fungsinya belum dimaksimalkan. Ia menyebut bahwa hanya 61 persen masyarakat yang rutin mengunjungi posyandu, jauh dari target ideal 98 persen yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan.
“Posyandu bukan sekadar tempat timbang balita. Di sana seharusnya menjadi pusat informasi keluarga tentang gizi, tumbuh kembang, dan kesehatan anak secara menyeluruh,” ujar Sri Puji. Kamis (22/5/2025).
Ia menekankan bahwa rendahnya partisipasi bukan karena kekurangan fasilitas, melainkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjadikan posyandu sebagai bagian dari gaya hidup sehat keluarga.
Dorongan Budaya Kolektif dan Edukasi Berbasis Komunitas
Sri Puji menilai pendekatan pemerintah perlu diubah. Edukasi harus merambah ke ranah sosial dan budaya, melibatkan tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, dan kelompok lokal. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan penyuluhan formal. Harus ada pendekatan yang lebih membumi, menyentuh langsung kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, posyandu harus dibangun kembali sebagai pusat interaksi sosial, tempat warga merasa memiliki, bukan sekadar tempat layanan.
Peran DPRD dalam Memperkuat Ekosistem Kesehatan Masyarakat
Sebagai representasi rakyat di lembaga legislatif, Sri Puji menegaskan bahwa DPRD siap memperjuangkan dukungan anggaran, regulasi, serta kerja sama lintas sektor untuk menguatkan fungsi posyandu. Ia juga mendorong agar perusahaan swasta di Samarinda turut berperan melalui program tanggung jawab sosial (CSR).
“Jika posyandu kuat, maka kita punya fondasi kuat untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas generasi muda Samarinda,” ucapnya.
Stunting adalah Tanggung Jawab Bersama
Menutup pernyataannya, Sri Puji mengingatkan bahwa stunting bukan hanya urusan tenaga medis atau pemerintah. “Ini adalah cerminan seberapa peduli kita terhadap masa depan anak-anak kita. Posyandu adalah ujung tombaknya, dan keberhasilannya bergantung pada gotong royong semua elemen masyarakat,” tegasnya.
Reporter : Fathur | Editor : Wong | ADV