1BANGSA.ID – Kebutuhan akan lahan pemakaman layak dan terjangkau menjadi sorotan serius DPRD Kota Samarinda. Wakil Ketua DPRD, Ahmad Vanandza, mendesak Pemerintah Kota segera menyediakan lahan pemakaman gratis berikut layanan dasar penguburan bagi warga kurang mampu.
Langkah ini dinilai mendesak mengingat tingginya kebutuhan pemakaman di Samarinda. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Samarinda, rata-rata tercatat sekitar 8.000 kematian setiap tahun, atau setara 22 orang meninggal per hari. Di sisi lain, belum ada kebijakan terpadu yang menjamin akses pemakaman gratis untuk keluarga tidak mampu.
“Pemakaman itu hak dasar. Jangan sampai warga yang tidak mampu harus menanggung beban biaya hingga puluhan juta rupiah,” kata Vanandza, Rabu (25/6/2025).
Selama ini, banyak keluarga dari golongan ekonomi lemah kesulitan mencari tempat peristirahatan terakhir karena mahalnya biaya di pemakaman swasta serta minimnya lahan makam milik pemerintah. DPRD menilai kondisi ini tidak boleh terus terjadi di kota dengan jumlah penduduk yang terus bertambah.
Selain ketiadaan lahan, infrastruktur di sejumlah area pemakaman juga dinilai belum memadai. Akses jalan yang sulit, fasilitas terbatas, serta tidak adanya petugas gali kubur memperburuk kondisi di saat keluarga sedang berduka.
“Kalau bisa, lahan itu tidak sekadar disediakan, tapi dilengkapi dengan petugas yang siap menggali dan menyiapkan tempatnya. Kita ingin warga yang kurang mampu tidak merasa seperti kelas dua bahkan di akhir hidupnya,” imbuh Vanandza.
DPRD pun berjanji mengawal penganggaran dan regulasi agar program lahan makam gratis bisa segera direalisasikan. Koordinasi lintas sektor juga akan dilakukan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar perencanaan berjalan merata di seluruh wilayah kota.
“Kita tidak ingin mendengar lagi ada warga yang harus gali lubang sendiri karena tidak sanggup bayar tukang gali makam,” pungkasnya.