1BANGSA.ID– Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus memperkuat sektor pertanian desa sebagai pilar utama ketahanan pangan dan ekonomi daerah. Salah satu desa yang kini mencuri perhatian adalah Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, yang sukses mengembangkan kopi sebagai komoditas unggulan.
Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Fitriati, Prangat Baru kini memiliki lahan kopi seluas 35 hektare yang dikelola masyarakat. Kopi tidak hanya menjadi penghasilan utama, tetapi juga identitas baru desa yang mampu menembus pasar hotel-hotel besar di Samarinda, seperti Mercure dan Ibis.
“Kami bersyukur, pertanian kopi di sini mulai memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Permintaan terus meningkat, baik dari pasar lokal maupun luar negeri,” ujar Fitriati.
Salah satu produk yang paling diminati adalah kopi luwak premium, dengan harga mencapai Rp4,25 juta per kilogram di pasar wisata, dan hingga Rp5 juta per kilogram untuk pasar ekspor. Dengan dua musim panen setahun – Februari dan Agustus – satu hektare lahan kopi yang ditanami sekitar 500 pohon mampu menghasilkan keuntungan besar bagi petani.
Selain sebagai komoditas pertanian, Desa Prangat Baru juga tengah mengembangkan wisata kopi berbasis edukasi dan agrowisata, sehingga kopi tidak hanya dijual sebagai produk mentah, tetapi juga bernilai tambah tinggi melalui pengolahan pascapanen, inovasi produk, hingga promosi wisata.
“Kami tidak ingin hanya menjual hasil panen. Kami ingin membangun seluruh ekosistemnya, mulai dari budidaya, pengolahan, hingga pemasaran berbasis kualitas,” tegas Fitriati.
Profil Desa Prangat Baru
Desa Prangat Baru merupakan salah satu desa di Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara, dengan mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Potensi lahan yang subur menjadikan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi desa. Kini, kopi telah menjadi ikon baru desa, sekaligus memperkuat posisi Prangat Baru sebagai sentra kopi unggulan di Kukar.
Dengan semangat kemandirian dan dukungan Pemkab Kukar, Desa Prangat Baru membuktikan bahwa komoditas lokal dapat mendorong pertumbuhan ekonomi desa, membuka lapangan kerja, sekaligus mengharumkan nama Kukar di tingkat nasional hingga internasional. #
Editor: Wong | Adv