Kutai Kartanegara Masuk Tiga Besar Daerah Paling Tahan Pangan di Indonesia

1BANGSA.ID – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, kini resmi masuk dalam deretan daerah dengan ketahanan pangan terbaik di Indonesia. Berdasarkan rilis Badan Pangan Nasional per Agustus 2025, Kukar menempati peringkat ketiga nasional, dengan Indeks Ketahanan Pangan (IKP) 86,50.

Peringkat ini menempatkan Kukar hanya satu tingkat di bawah Kabupaten Bandung, Bali dan Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

Bagi Kukar, ini bukan sekadar angka. Ini adalah pengakuan pertama secara nasional terhadap peran strategis kabupaten yang berada di tepian Sungai Mahakam ini sebagai lumbung pangan regional.

Lebih penting lagi, ini adalah satu-satunya kabupaten/kota di Kalimantan Timur yang berhasil menembus jajaran tiga besar.

“Ini merupakan penghargaan besar bagi kami. Tapi juga jadi cambuk untuk menjadikan Kukar sebagai pusat ketahanan pangan yang lebih kuat dan modern,” kata Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri, saat ditemui usai kegiatan panen raya di Lapangan Bola Bukit Biru, Tenggarong, Jumat (12/9/2025).

Di balik pencapaian ini, ada fakta yang sudah lama menjadi rahasia umum: sebagian besar kebutuhan pangan di Kalimantan Timur disuplai dari Kukar.

Dari total sekitar 33 ribu hektare lahan pertanian di Kaltim, 13.500 hektare di antaranya—lebih dari sepertiga—berada di wilayah Kukar.

Bupati Aulia menyebut Kukar telah menjadi tumpuan bagi kedaulatan pangan di wilayah timur Indonesia.

“Lima tahun terakhir, pertumbuhan sektor pertanian di Kukar sangat signifikan. Ke depan, dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN), kebutuhan pangan akan melonjak drastis. Dan Kukar akan berada di garis depan untuk memenuhi itu,” ujar Aulia.

Meski capaian indeks ketahanan pangan Kukar patut diapresiasi, tantangan di lapangan masih nyata. Salah satunya adalah keterbatasan regenerasi petani dan rendahnya adopsi teknologi modern.

Aulia menyebut, meskipun bantuan alat pertanian canggih seperti drone sprayer agriculture telah mulai didistribusikan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim dan Bank Indonesia Perwakilan Kaltim, jumlah petani muda atau milenial di Kukar masih jauh dari ideal.

“Petani muda masih sangat sedikit. Akibatnya, teknologi pertanian modern masih belum optimal digunakan, Padahal, dengan pendekatan teknologi, energi yang dikeluarkan lebih efisien, dan kita bisa memperluas areal tanam tanpa menambah beban tenaga kerja.”katanya.

Aulia menambahkan, jika adopsi teknologi berjalan lebih cepat, produktivitas bisa melonjak dan biaya produksi bisa ditekan.

“Di sinilah pentingnya peran pemerintah, kampus, dan dunia usaha untuk mendorong lahirnya petani generasi baru,” ucapnya.

Keberhasilan Kukar dalam meraih predikat daerah dengan ketahanan pangan terbaik ketiga di Indonesia juga mendapat apresiasi dari Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji.

“Kami bangga Kukar bisa menjadi peringkat ketiga secara nasional. Ini menunjukkan peran strategis Kukar sebagai penopang utama ketahanan pangan Kaltim,” ujar Seno.

Ia menambahkan, berdasarkan catatan BPS, dari total 33.000 hektare lahan pertanian yang ada di Kaltim, lahan baku sawah terbesar ada di Kukar, yaitu sekitar 13.500 hektare.

“Artinya, sepertiga dari seluruh lahan pertanian Kaltim ada di Kutai Kartanegara. Ini adalah modal besar,” pungkasnya.

Pertanian Kukar
Comments (0)
Add Comment