Desa Sumbersari, Lumbung Sayur dari Tangan Ulet Seorang Petani

BERITAKALTIM.CO – Di sebuah lahan sederhana seluas satu hektare di Desa Sumbersari, Kecamatan Loa Kulu, tumbuh cerita besar tentang kemandirian pangan. Dari tanah itulah, Sutarno, seorang petani sawi, berhasil menghidupi keluarga sekaligus memasok kebutuhan sayur segar untuk lima kabupaten/kota di Kalimantan Timur.

Setiap satu setengah bulan, hamparan hijau sawi di kebunnya berubah menjadi panen berlimpah. Sekitar 10 ton sawi segar diangkut keluar desa, memenuhi pasar hingga ke Kutai Timur, Bontang, Balikpapan, Samarinda, dan tentu saja Kutai Kartanegara sendiri. Dengan delapan kali panen setahun, Sutarno seakan memastikan dapur-dapur masyarakat di berbagai daerah tak pernah sepi sayur.

Alhamdulillah, hasil dari lahan ini bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan juga melayani banyak pembeli dari luar daerah,” ucap Sutarno dengan wajah sumringah di sela aktivitasnya di kebun.

Namun, keberhasilan itu tidak datang tanpa perjuangan. Setiap musim tanam, ia harus merogoh biaya hingga Rp24 juta, termasuk membayar delapan buruh tani yang membantunya. Meski demikian, hasil penjualan selalu sepadan dengan besarnya pengeluaran, bahkan membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.

Salah satu rahasia di balik produktivitasnya adalah penggunaan pupuk kandang. Dengan 4 hingga 6 ton pupuk alami setiap musim, Sutarno mampu menjaga kesuburan tanah sekaligus kualitas tanaman. Meski cuaca buruk kadang memangkas hasil panen dari 10 ton menjadi hanya 6–7 ton, sawi Sutarno tetap diminati pembeli.

“Cuaca memang sering jadi kendala. Kadang tanaman rusak atau hasilnya turun. Tapi dengan perawatan yang baik, terutama pemupukan alami, hasil masih bisa dipertahankan,” jelasnya.

Kisah Sutarno menegaskan bahwa pertanian hortikultura bukan sekadar profesi, melainkan napas kehidupan bagi desa. Dari sawah kecil di Sumbersari, tercipta dampak besar: ketahanan pangan terjaga, ekonomi desa bergerak, dan semangat kemandirian terus tumbuh.

Kini, harapan Sutarno dan para petani lain tertuju pada perhatian pemerintah daerah. Akses permodalan, sarana irigasi, hingga teknologi modern sangat mereka butuhkan untuk menjaga agar Desa Sumbersari tetap menjadi lumbung sayur, bukan hanya bagi Kukar, tetapi juga Kalimantan Timur. #

Reporter: Hardin | Editor: wong | Adv

kebun saur loa kulu
Comments (0)
Add Comment