BERITAKALTIM.CO – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan menjalin kolaborasi strategis dengan Politeknik Pertanian (Politani) Samarinda untuk meningkatkan kualitas benih sekaligus memperkuat kemandirian pangan daerah.
Kerja sama ini menghadirkan teknologi Bio Infograsi Benih yang terintegrasi dengan sistem digital Leka. Teknologi tersebut telah diujicobakan di Bukit Biru dan berhasil meningkatkan produktivitas padi secara signifikan.
Direktur Politani Samarinda, Hamka, menjelaskan bahwa sebelum penerapan teknologi, petani menghadapi tantangan serius berupa kualitas benih rendah serta serangan hama dan penyakit.
“Dengan integrasi teknologi, produktivitas padi naik dari rata-rata 3,6 ton per hektar menjadi 5,3 ton per hektar di Gapoktan Citarum dan bahkan 7,23 ton per hektar di kelompok tani Suka Maju,” ungkap Hamka.
Hasil tersebut setara dengan tambahan rata-rata 2,67 ton per hektar atau meningkat sekitar 74 persen dibanding sebelumnya.
Selain mendukung budidaya, Politani juga memberikan pendampingan di bidang administrasi dan manajemen usaha tani agar petani mampu mengelola usaha lebih profesional sekaligus membuka peluang pendapatan baru.
Hamka menambahkan, kolaborasi ini diharapkan menjadi pilot project yang bisa direplikasi di wilayah lain di Kukar maupun Kalimantan Timur.
“Harapan kami, hasil riset dan inovasi ini mampu mendorong ketahanan pangan daerah sekaligus mendukung swasembada pangan nasional,” ujarnya.
Kerja sama ini dinilai sejalan dengan strategi menghadapi tantangan global sektor pertanian, termasuk perubahan iklim, keterbatasan lahan, dan fluktuasi harga komoditas. #
Reporter: Hardin | Editor: Wong | Adv