Ponoragan Kuatkan Pertanian dan Perikanan, Dorong Ekonomi Mandiri Warga

1BANGSA.ID-Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus memperkuat sektor pertanian dan perikanan sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat. Berdasarkan data pemerintah desa, sekitar 60 persen wilayah Ponoragan dimanfaatkan untuk budidaya perikanan, 30 persen untuk pertanian tanaman pangan seperti padi, dan sisanya untuk hortikultura.

Kepala Desa Ponoragan,Sarmin, menyampaikan bahwa potensi besar tersebut dikelola melalui program pemberdayaan masyarakat. Pembentukan kelompok tani dan kelompok budidaya ikan menjadi strategi utama agar para petani dan pembudidaya lebih mandiri serta mampu meningkatkan profesionalitas.

“Melalui kelompok ini, warga bisa mendapatkan akses bantuan, pelatihan, dan pendampingan teknis dari pemerintah maupun lembaga mitra. Dengan begitu, mereka bisa berkembang dan bersaing,” ujarnya, belum lama ini.

Selain fokus pada peningkatan kapasitas petani dan pembudidaya, pemerintah desa juga memberi perhatian khusus pada pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT). Kelompok ini tidak hanya mengolah hasil pertanian, tetapi juga mengembangkan usaha rumah tangga produktif yang membantu memperkuat ketahanan pangan keluarga.

Namun, Sarmin mengakui bahwa tantangan tetap ada. Cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir kerap merusak kolam ikan milik warga, menewaskan indukan, dan menghanyutkan benih, sehingga berdampak pada pendapatan masyarakat.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Desa Ponoragan berkoordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Kelautan Dan Perikanan,Dinas Pekerjaan Umum serta Dinas Lingkungan Hidup guna mencari solusi jangka panjang yang berkelanjutan.

Sebagai bentuk komitmen terhadap ketahanan pangan, pemerintah desa juga menetapkan minimal 20 Peserta Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk mendukung program pertanian dan perikanan. Sarmin menegaskan, keberhasilan program desa tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga peran aktif masyarakat.

“Pemerintah bisa memfasilitasi, tapi tanpa partisipasi warga, semua program akan sulit berjalan optimal,” pungkasnya.

AR

Comments (0)
Add Comment