DPPKB Kutai Timur Perkuat Program Cap Jempol Stop Stunting, Alokasikan Dana Mandatori Pendidikan Rp4 Miliar

1BANGSA.ID– Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memperkuat komitmennya dalam menekan angka stunting melalui optimalisasi program mandatori pendidikan dan peningkatan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh kecamatan.

Upaya tersebut terintegrasi dengan program Cap Jempol Stop Stunting, yang bertujuan memaksimalkan pemanfaatan anggaran daerah agar intervensi penanggulangan stunting dapat dilakukan secara lebih terarah dan berbasis keluarga.

Kepala DPPKB Kutai Timur, Achmad Junaidi, mengungkapkan bahwa pihaknya kini mulai memanfaatkan dana mandatori pendidikan yang sebelumnya belum digunakan secara optimal. Pada tahun ini, sekitar Rp4 miliar dialokasikan untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia serta meningkatkan efektivitas intervensi di tingkat keluarga. Sementara itu, anggaran program Cap Jempol Stop Stunting mencapai sekitar Rp6 miliar.

“Saya ingin dengan sekali koordinasi kita langsung kerja, turun ke lapangan, melihat kondisi riil di sana untuk menemukan akar masalahnya,” tegas Junaidi saat ditemui pekan lalu.

Menurutnya, strategi ini didasarkan pada hasil kajian lapangan yang menemukan adanya ketidaksesuaian data keluarga berisiko stunting. Kondisi tersebut mendorong DPPKB Kutim untuk memperluas pelatihan teknis bagi kader TPK, khususnya dalam hal pendataan dan pendampingan keluarga, agar data yang dihasilkan lebih akurat dan dapat dijadikan dasar kebijakan yang tepat sasaran.

Selain penguatan kapasitas TPK, program mandatori pendidikan juga akan dikolaborasikan dengan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Melalui kolaborasi ini, materi kependudukan dan keluarga berencana akan disisipkan ke dalam kurikulum pendidikan formal sejak dini.

Tak hanya itu, DPPKB Kutai Timur juga menggandeng berbagai instansi terkait untuk memberikan pelatihan keterampilan bagi keluarga, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan dampak jangka panjang dalam pencegahan stunting sekaligus memperkuat ketahanan keluarga di Kabupaten Kutai Timur.

NURD | LE | ADV

Cap Jempol Stop StuntingDana mandatori pendidikanDPPKB Kutai TimurKeluarga berisiko stuntingPenanggulangan stunting Kutimpendidikan kependudukanprogram stunting Kutai TimurTim Pendamping Keluarga TPK
Comments (0)
Add Comment