Harga Beras di Kutim Mulai Stabil, Disperindag Pastikan Pedagang Patuh pada HET

1BANGSA.ID-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memastikan harga beras di pasaran kini berangsur stabil setelah dilakukan pemantauan dan sosialisasi bersama tim dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Polda Kaltim, dan Polres Kutim.

Kepala Disperindag Kutim, Nora Ramadani, mengatakan bahwa hasil pemantauan terbaru menunjukkan harga beras di sejumlah titik penjualan sudah berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

“Kami mendampingi tim Bapanas dan aparat kepolisian berkeliling ke lapangan untuk mengecek harga beras di Kutai Timur. Alhamdulillah, kali ini sudah ada perkembangan yang baik dibanding pemantauan pertama,” ujar Nora Ramadani di ruang kerjanya, Selasa (11/11/2025).

Nora menjelaskan, pada pemantauan sebelumnya, masih ditemukan beberapa pedagang yang menjual beras di atas harga eceran tertinggi, yakni Rp15.400 per kilogram. Namun setelah dilakukan sosialisasi dan peringatan langsung di lapangan, kini seluruh pedagang sudah menyesuaikan harga sesuai ketentuan pemerintah.

“Semuanya sudah turun, rata-rata sudah sesuai ketentuan. Jadi kondisi aman dan terkendali,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan segan memberikan peringatan tegas kepada pedagang yang terbukti melanggar aturan harga.

Langkah tersebut diambil agar masyarakat tidak terbebani oleh kenaikan harga bahan pokok menjelang akhir tahun.

“Kami tidak ingin masyarakat dirugikan. Jadi setiap kali ada pelanggaran harga, kami langsung beri teguran,” tambahnya.

Pemantauan Rutin dan Koordinasi dengan Bapanas

Lebih lanjut, Disperindag Kutim akan melakukan pemantauan rutin di sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan untuk memastikan stabilitas harga beras dan bahan pokok lainnya tetap terjaga.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari kerja sama dengan Bapanas, yang terus menyalurkan stok beras nasional ke daerah-daerah, termasuk Kutai Timur.

Menurut Nora, koordinasi dengan Bapanas sangat penting untuk memastikan ketersediaan stok beras tetap aman dan merata di seluruh kecamatan.

Ia menambahkan, stok beras yang dikelola Perum Bulog juga dalam kondisi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.

“Kami terus berkoordinasi dengan Bapanas dan Bulog agar pasokan beras lancar, sehingga tidak terjadi lonjakan harga,” kata Nora.

Antisipasi Jelang Akhir Tahun

Disperindag Kutim juga bersiap melakukan operasi pasar jika ditemukan indikasi lonjakan harga di wilayah tertentu.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya stabilisasi harga bahan pokok, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru 2026, yang biasanya diikuti peningkatan permintaan masyarakat.

“Kalau ada indikasi kenaikan harga, kami akan segera turun dengan operasi pasar. Prinsipnya, harga harus tetap stabil agar daya beli masyarakat tidak turun,” ujarnya.

Berdasarkan hasil pantauan terakhir, harga beras di pasar-pasar utama Kutim saat ini berada di kisaran:

  • Rp14.500 – Rp15.000 per kilogram untuk beras medium,

  • dan Rp15.200 – Rp15.400 per kilogram untuk beras premium.

Angka tersebut dinilai masih dalam batas aman dan sesuai dengan kebijakan HET yang diberlakukan pemerintah pusat.

AR

Comments (0)
Add Comment