SAMBOJA: Pemerintah Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan komitmennya dalam memperbaiki sektor pertanian dalam arti luas. Langkah-langkah konkret seperti perbaikan irigasi dan waduk adalah bagian dari upaya Kecamatan Samboja untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan memastikan kelancaran pengairan.
Selain itu, mereka juga berusaha menjaga lingkungan sekitar waduk dari aktivitas penambangan ilegal yang dapat merusak ekosistem.
Langkah ini ditempuh, dengan alasan bahwa Kecamatan Samboja Kukar berada dalam lingkaran Ibu Kota Nusantara (IKN). Kecamatan ini menjadi sorotan utama terutama pada pembenahan sektor pertanian yang melibatkan beragam aspek.
Antara lain, aspek infrastruktur hingga lingkungan, guna meningkatkan produktivitas pertanian dan memastikan kelancaran pengairan di wilayah tersebut.
“Untuk memastikan kelancaran pengairan dengan baik di persawahan Samboja. Kita akan lakukan perbaikan waduk,” ujar Camat Samboja, Damsik, baru-baru ini.
Pembenahan sektor pertanian dengan perbaikan sistem irigasi dan waduk ini menjadi kunci dalam memastikan kelancaran pengairan di persawahan Samboja. Dengan sistem irigasi yang lebih baik, petani akan memiliki akses yang lebih mudah untuk mengatur pasokan air yang dibutuhkan oleh tanaman mereka.
Pemerintah Kecamatan Samboja juga memiliki rencana untuk melakukan perbaikan waduk. Waduk ini bukan hanya untuk pengairan di sektor pertanian, tetapi juga akan menjadi tempat resapan air selama musim penghujan.
Perbaikan waduk dan irigasi bukan hanya sekadar langkah teknis. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat di Kecamatan Samboja.
Dengan pasokan air yang lancar, infrastruktur yang mendukung, dan akses yang lebih baik ke pasar, diharapkan petani dapat menghasilkan lebih banyak dan mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
Selain aspek teknis, Pemerintah Samboja juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar waduk. Salah satu tantangan yang mereka hadapi adalah aktivitas penambangan batubara ilegal. Aktivitas ini dapat merusak lingkungan dan mengancam keberlanjutan waduk.#
Editor: Hoesin KH|Adv|Diskominfo Kukar