LOA JANAN ULU – Desa Loa Janan Ulu menggelar rembuk stunting di Balai Umum Pertemuan (BUP) Desa Loa Janan Ulu, Rabu (19/6/2024). Kegiatan ini menjadi agenda wajib yang dilaksanakan dua kali setahun untuk membahas penanganan dan pencegahan stunting, dengan fokus pada pengawalan seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) dan ibu hamil dengan risiko tinggi.
Kepala Desa Loa Janan Ulu, Supariyo, menyebutkan bahwa berdasarkan data tahun 2023, terdapat penurunan signifikan risiko stunting dan risiko tinggi pada ibu hamil di Desa Loa Janan Ulu.
“Alhamdulillah, dari 11 ibu hamil dengan risiko tinggi yang dikawal, semuanya melahirkan anak sehat dan ibu selamat,” ujarnya pada saat diwawancarai.
Stunting yang disebabkan oleh kurang gizi dan gizi buruk menjadi fokus utama dalam periode pengawalan ini. Desa Loa Janan Ulu, yang terdiri dari 36 RT dengan jumlah penduduk 12.711 jiwa, memiliki 16 Posyandu dan 5 Posbindu yang aktif berpartisipasi dalam program ini.
Dari laporan yang dirilis, sembilan Posyandu menerima piagam penghargaan sebagai Posyandu dengan angka kehadiran tinggi, yang diberikan oleh Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, dan Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah. Hal ini dikarenakan upaya keras mereka dalam mencapai kehadiran balita 100 persen di Posyandu.
“Kami tetap berkomitmen untuk melanjutkan upaya pencegahan dan penanganan stunting, serta menjaga kesehatan ibu hamil dengan risiko tinggi melalui berbagai program dan kegiatan yang berkesinambungan,” imbuh Supariyo.
Camat Loa Janan, Hery Rusnadi, menambahkan bahwa pencegahan stunting berfokus pada 19 desa yang ada di Loa Janan. Setiap desa saat ini fokus pada pencegahan stunting di 1000 HPK anak.
“Karena ini bukan hanya fokus Pemprov atau Pemkab, bahkan arahan ini juga langsung dari pemerintah pusat. Dan Posyandu di Loa Janan Ulu sudah hampir rata-rata 90 persen untuk kegiatan ini, kunjungan bayi dan balita ke Posyandu saat ini luar biasa,” tandasnya. #
Reporter: Sandi | Editor: Wong | ADV Diskominfo Kukar