1bangsa.ID- Setelah sukses dengan program produk beras, Rahmad Mas’ud Center (RMC) meluncurkan inovasi terbaru Kios Modern Usaha Milik Rukun Tetangga (UMRT).
Peluncuran dihadiri 15 perwakilan RT yang selama ini aktif usaha menjual produk beras RMC tanpa modal di kantor RMC, Jumat (22/9/2022).
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud yang juga sekaligus pemilik RMC meresmikan kios modern Usaha Milik Rukun Tetangga (UMRT) untuk 15 RT di enam kecamatan.
Bantuan berupa kios tersebut merupakan program Rahmad Mas’ud Center (RMC) untuk membantu pemerintah kota dalam mencegah inflasi dan memberi penghasilan tambahan untuk ketua RT di Kota Balikpapan.
“Kios modern ini diinisiasi RMC. Dan kios modern Ini program UMRT. Ini kemarin jual beras melalui RT sekarang kita kembangkan kios modern UMRT yang isinya sembilan bahan pokok dari beras, gula, tepung, minyak,termasuk minum ringan. Itu yangkita berikan kepada RT. Sekarang baru 15 RT dari target 600,” jelas Rahmad Mas’ud dalam penjelasan didampingi Kordinator RMC Andi Muttawali atau disapa Andi Welly.
Mereka yang mendapatkan kios modern adalah RT berprestasi dalam program jual beras ini tidak pernah menunggak dan lancar pembayarannya.
“Target kami sebenarnya bulan ini 100 Cuma baru launching 15. Ini tahap pembangunan kios target kita setiap RT itukan 1700 RT ada satu kios RMC,” ujarnya.
Ia menegaskan sumber dananya UMRT ini dari zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) dari keluarga besar RMC.
“Dari ZIS inilah mudahan-mudahan zakat yang kita buat ini produktif, artinya kita buat gagasan untuk bermanfaat membantu masyarakat, menjadi pedagang dan pengusaha,” tuturnya.
Upaya ini mengajarkan masyarakat untuk berzakat dan menjadi pedagang atau pengusaha. “Tujuan kita mensejahterakan masyarakat. Saya sebagai walikota juga harus bisa memberikan contoh dulu. Ini yang bisa saya contoh dulu. Kalau ini berhasil bisa kembang luas ini bisa ditiru bukan hanya di Balikpapan tapi di Indonesia. Harus tepat sasaran, pro ke masyarakat dan bermanfaat bisa menciptakan usahawan baru,” jelas nya.
“Jadi kita menghindari para pengepul, apalagi 1.000 ton jika ada yang nakal pasti memanfaatkan situasi. Justru dengan kayaknya gini harga akan kita kontrol, nggak boleh dikasih naik mengikuti harga pasar,” pungkasnya. #