
NUSANTARA – Investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan perkembangan signifikan dengan akan digelarnya groundbreaking ke-7 pada pertengahan Agustus 2024.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Agung Wicaksono, menyampaikan bahwa nilai investasi yang berhasil dihimpun dalam groundbreaking ini mencapai lebih dari Rp 4 triliun, menandai komitmen kuat dari para investor terhadap pengembangan ibu kota baru Indonesia.
Groundbreaking ke-7 ini melibatkan empat perusahaan besar yang telah menyatakan kesiapannya untuk memulai proyek pembangunan di IKN. Keterlibatan perusahaan-perusahaan besar ini semakin mempertegas posisi IKN sebagai magnet baru bagi para investor di Indonesia.
“Perusahaan-perusahaan tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Intiland Development Tbk, Swiss-Belhotel, dan Royal Golden Eagle (RGE) Group.” ungkapnya.
Dalam groundbreaking kali ini, masing-masing perusahaan akan mengerjakan proyek yang berbeda namun saling melengkapi dalam pengembangan IKN. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akan membangun kantor pusatnya di IKN, yang diharapkan menjadi pusat pelayanan perbankan terdepan di ibu kota baru.
Sementara itu, Swiss-Belhotel dan Royal Golden Eagle (RGE) Group akan berkolaborasi untuk mendirikan hotel-hotel berbintang yang akan menjadi ikon perhotelan di kawasan tersebut.
PT Intiland Development Tbk, salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia, juga turut ambil bagian dengan membangun mixed-use development serta rumah tapak komersil.
“Proyek ini akan menciptakan kawasan hunian dan komersial modern yang tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat IKN, tetapi juga menarik minat para investor dan calon penghuni dari berbagai daerah.” tuturnya.
Agung Wicaksono menjelaskan bahwa total nilai investasi untuk groundbreaking ke-7 ini melebihi Rp 4 triliun, sebuah angka yang mencerminkan optimisme para investor terhadap masa depan IKN.
“Nilainya cukup signifikan untuk nilai investasinya ini. Nanti detailnya ada tapi totalnya mungkin di atas Rp 4 triliun untuk groundbreaking ke-7,” jelas Agung.
Groundbreaking ini juga menandai langkah baru dalam proses pengembangan IKN, yakni dengan adanya penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) pemanfaatan lahan oleh keempat perusahaan tersebut.
Sejak groundbreaking pertama hingga ke-6, total nilai investasi yang telah tercatat di IKN mencapai sekitar Rp 51,4 triliun. Dengan penambahan investasi dari groundbreaking ke-7 ini, total nilai investasi di IKN diproyeksikan mendekati Rp 60 triliun. Angka ini tidak hanya menunjukkan besarnya minat investor terhadap IKN, tetapi juga menjadi cerminan dari visi besar pemerintah dalam menciptakan pusat ekonomi baru di Nusantara.
Agung Wicaksono berharap bahwa pencapaian ini akan menjadi pemicu bagi lebih banyak investor untuk bergabung dalam pengembangan IKN.
“Dengan groundbreaking ke-7 ini, total investasi di IKN mungkin akan mendekati Rp 60 triliun, mudah-mudahan,” ujarnya.
Pembangunan IKN tidak hanya sekadar memindahkan pusat pemerintahan, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi baru yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan dukungan dari berbagai pihak, IKN diproyeksikan akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mampu menggerakkan perekonomian nasional dan regional.
Menurut Agung, Keberhasilan dalam menarik investasi pada groundbreaking ke-7 ini merupakan bukti bahwa IKN memiliki daya tarik yang kuat di mata para investor. Dengan proyek-proyek strategis yang akan segera dimulai, IKN bukan hanya menjadi ibu kota baru, tetapi juga simbol kemajuan Indonesia di masa depan.
Ke depan, OIKN akan terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik lebih banyak investor untuk turut serta dalam pengembangan IKN.
“Dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat, IKN diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang tidak hanya berkontribusi bagi Indonesia, tetapi juga bagi kawasan Asia Tenggara dan dunia.” pungkasnya. #
Reporter: Hadriyani | Editor: Charle