Share Post

Dua Politisi PDI Perjuangan Suarakan Peran Perempuan dan Sektor Pertanian

SAMARINDA – Dua politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kalimantan Timur (Kaltim) tampil menyuarakan gagasan besar untuk mendorong kemajuan Bumi Etam. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menekankan pentingnya peran perempuan dalam pemerintahan dan politik, sementara Muhammad Samsun menegaskan prioritasnya pada pengembangan sektor pertanian.

Ananda Emira Moeis menilai bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam pengambilan keputusan, terutama dalam menciptakan kebijakan yang inklusif dan berkeadilan. Kuota 30 persen perempuan di parlemen, menurutnya, adalah peluang penting yang harus dimanfaatkan secara maksimal.

“Kuota ini bukan sekadar angka, tetapi pintu masuk bagi perempuan untuk terlibat lebih besar dalam kebijakan publik,” ujar Nanda.

Sebagai Ketua Fraksi PDIP di DPRD Kaltim, Nanda juga menyoroti potensi wisata Sungai Mahakam sebagai ikon Kota Samarinda. Ia mendorong pemetaan zona wisata, seperti area kapal wisata, sentra UMKM, hingga rute susur sungai ke daerah hulu. Menurutnya, pengembangan Sungai Mahakam dapat mengubah citra kota sekaligus meningkatkan perekonomian lokal.

“Sungai Mahakam bisa menjadi komunal park yang menampilkan komunitas kreatif, UMKM, dan sentra produk lokal. Ini adalah identitas Kota Samarinda untuk menjawab serbuan pendatang akibat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” jelasnya.

Nanda optimistis bahwa kombinasi antara pemberdayaan perempuan dan pengelolaan potensi lokal akan membawa perubahan besar di Kaltim.

Di sisi lain, Muhammad Samsun, politisi PDIP yang kembali terpilih sebagai anggota DPRD Kaltim untuk periode 2024-2029, menyoroti pentingnya sektor pertanian sebagai pondasi ketahanan pangan.

“Pertanian adalah sektor vital karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat. Oleh karena itu, kesejahteraan petani harus menjadi prioritas,” kata Samsun.

Ia menyebutkan bahwa potensi pertanian di Kaltim, terutama di Kutai Kartanegara sebagai daerah pemilihannya, sangat besar. Namun, tantangan utama adalah regenerasi petani yang semakin sulit akibat rendahnya minat generasi muda.

Untuk itu, Samsun mendorong pemerintah menjamin kestabilan harga hasil pertanian agar pendapatan petani tetap terjaga. Ia berpendapat, stabilitas harga saat panen dapat meningkatkan daya tarik profesi petani bagi generasi muda.

“Kalau penghasilan petani bisa mencapai Rp10 juta hingga Rp20 juta per bulan, generasi muda pasti mau menjadi petani,” ujar Samsun optimistis. #

Reporter: Fathur | Editor: Wong | ADV DPRD Kaltim

Share Post
Leave A Reply

Your email address will not be published.