Share Post

Dua Politisi Kubar – Mahulu Dekati Masyarakat

SAMARINDA – Dua politisi asal daerah pemilihan Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Mahakam Ulu memiliki kiat masing-masing untuk menggaet konstituen untuk menguatkan elektoral. Politisi dari PDI Perjuangan Yonavia melakukan pendekatan kepada perempuan, sementara Ekti Imanuel melakukan kegiatan sosial di gereja-gereja.

Hari Sabtu (23/11/2024) lalu, Ekti Imanuel yang dipercaya duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menghadiri peresmian Gereja Kemah Injil Indomesia (GKII) Linggang Kebut di Kecamtan Linggang Bigung Kabupaten Kutai Barat.

Persemian tersebut digelar di halaman GKII Linggang Kebut, yang dihadiri oleh seluruh anggota Jemaat Kanaan, Camat Lianggan Bigung Kristian, Kepala Kampung Linggan Kebut Antonius, Ketua Daerah GKII Daerah Mahakam Kutai Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel menyampaikan sangat apresiasi dengan adanya GKII Linggang Kebut yang jemaatnya sangat besar di Linggang Bigung.

“Kami sangat mensupport pembangunan rumah ibadah, karena ini adalah untuk kenyamanan beribadah umat,” tuturnya.

“Mari kita jaga dan tanamkan nilai keimanan kepada mereka karna mereka adalah generasi yang handal untuk pembangunan Kabupaten Kutai Barat,” tutupnya.

Perjuangan Yonavita

Sementara sebelumnya, Yonavia yang terpilih dari Partai PDI Perjuangan, secara terpisah memproklamirkan salah satu sisi perjuangan yang akan dilakukannya sebagai wakil rakyat, yaitu; memperjuangkan pemberdayaan perempuan.

“Ya, saya ingin memperjuangkan pembedayaan perempuan,” kata Yonavia.

Salah satu sasaran dari usaha pemberdayaan perempuan yang dilakukannya adalah pengembangan sektor UMKM (usaha mikro kecil dan menengah). Usaha yang akan dilakukannya dimulai dengan menambah pengetahuan agar perempuan lebih berdaya dan produktif.

Dia menyadari, di daerah pemilihannya masih menghadapi sejumlah kendala. Mulai dari pembangunan infrastruktur, aksesibilitas jalan, pendidikan, kesehatan, pemerataan jaringan telekomunikasi, kenakalan remaja, hingga perekonomian masyarakat dan pemberdayaan perempuan.

Menurut Yonavia, banyak perempuan di Kutai Barat dan Mahakam Ulu yang menunjukkan minat untuk berwirausaha, namun kerap terkendala dengan keterbatasan akses pengembangan diri yang menunjang seperti kelas khusus atau pelatihan.

“Sebagian besar perempuan di daerah ini memiliki keinginan kuat untuk berusaha, tetapi mereka terbentur oleh minimnya akses terhadap modal dan pelatihan yang dibutuhkan. Kami ingin memastikan mereka bisa mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan potensi usaha mereka,” katanya kepada wartawan. #

Reporter: Hard | Editor: Charl | ADV DPRD Kaltim

Share Post
Leave A Reply

Your email address will not be published.