1BANGSA.ID – Dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar kegiatan Jalan Sehat Kerukunan pada Sabtu, 22 Februari 2025, yang berlangsung di halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Kalimantan Timur.
Kegiatan ini mengusung tema “Jalan Sehat Kerukunan 2025: Umat Rukun Menuju Indonesia Emas,” yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar umat beragama dan mendukung terwujudnya masyarakat yang rukun dan harmonis.
Ketua Panitia Pengurus Jalan Santai Kerukunan, I Made Subania, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan keputusan rapat pengurus FKUB bersama pejabat dan staf di lingkungan Kemenag Kalimantan Timur. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kerukunan antar umat beragama sekaligus mempererat hubungan sosial di masyarakat.
“Jalan Sehat Kerukunan ini adalah wujud dari upaya kami untuk terus memupuk dan meningkatkan rasa persaudaraan di antara umat beragama. Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Kalimantan Timur bisa terus hidup rukun, harmonis, dan saling menjaga kebersamaan, tanpa melihat perbedaan agama,” ujar I Made Subania dengan penuh semangat.
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, tokoh agama, serta pejabat pemerintah setempat. Selain kegiatan jalan sehat, acara juga diwarnai dengan berbagai kegiatan lain yang melibatkan partisipasi aktif warga, sebagai bentuk nyata kebersamaan dan kebhinekaan yang menjadi ciri khas kehidupan sosial di Kalimantan Timur.
Kerukunan sebagai Kunci Menuju Indonesia Emas
Dalam kesempatan yang sama, Ketua FKUB Kalimantan Timur, KH Muhammad Rasyid, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama sebagai fondasi untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045. Menurutnya, Indonesia Emas 2045 merupakan visi besar bangsa Indonesia yang diharapkan dapat tercapai pada usia 100 tahun kemerdekaan, dengan menjadi negara yang maju, berdaulat, dan berkelanjutan.
“Indonesia Emas 2045 adalah impian kita bersama, dan untuk mencapainya, kita harus menjaga kerukunan antar umat beragama. Dalam 20 tahun ke depan, kita harus memastikan bahwa kerukunan di Kalimantan Timur dan di seluruh Indonesia tetap solid dan terjaga dengan baik,” ujar KH Muhammad Rasyid.
Lebih lanjut, beliau mengungkapkan bahwa menjaga kondusivitas di negara dan daerah menjadi salah satu kunci utama untuk mencapai tujuan besar tersebut. Menurutnya, pemerintah saat ini memiliki peran penting dalam menciptakan stabilitas dan mengoptimalkan kerja sama antar berbagai pihak untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
“Kondusivitas negara dan daerah adalah hal yang sangat penting. Kami berharap, pemerintah dan seluruh pihak yang terlibat dapat bekerja dengan tenang, teguh, dan memiliki kemampuan besar untuk mewujudkan Indonesia Emas yang kita impikan,” tambahnya.
Harapan untuk Indonesia yang Lebih Damai dan Inklusif
Kegiatan Jalan Sehat Kerukunan ini diharapkan dapat menjadi momentum yang kuat untuk memperkuat kerukunan antar umat beragama, serta mendorong terciptanya lingkungan yang lebih inklusif, damai, dan harmonis di Kalimantan Timur. Selain itu, FKUB Kalimantan Timur berharap acara semacam ini dapat terus digelar secara rutin untuk menjaga keharmonisan dan mempererat rasa persaudaraan antara semua elemen masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat semakin sadar bahwa keberagaman adalah kekayaan yang harus dijaga bersama. Kerukunan adalah modal utama bagi kita untuk membangun masa depan yang lebih baik. Kami ingin menjadi bagian dari upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” tutup I Made Subania.
Dengan semakin maraknya program kerukunan seperti ini, FKUB Kalimantan Timur berharap dapat terus berperan aktif dalam mendukung tujuan besar bangsa, serta memperkuat hubungan antar umat beragama yang saling menghormati dan mendukung satu sama lain. Kegiatan Jalan Sehat Kerukunan ini menjadi simbol harapan untuk Indonesia yang lebih inklusif, damai, dan berkembang pesat ke depan.
Repoerter : Fathur : Editor : Wong