BERITAKALTIM.CO-Guna memastikan kelancaran arus balik Lebaran 2025, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan bersama PT Pelni dan instansi terkait menerapkan sejumlah strategi rekayasa pelayanan dan lalu lintas di Pelabuhan Semayang.
Kepala KSOP Kelas I Balikpapan, Capt. Heru Susanto mengungkapkan, rekayasa pelayanan telah dilakukan sejak arus mudik, termasuk penambahan tenda untuk penumpang dan percepatan proses naik kapal. Salah satunya adalah dengan membiarkan proses pembersihan kapal dilakukan setelah keberangkatan, bukan saat sandar, demi efisiensi waktu.
“Biasanya kapal Pelni dibersihkan dulu saat sandar, tapi kali ini langsung dinaikkan penumpang. Pembersihan dilakukan nanti saat kapal dalam perjalanan. Itu salah satu strategi kami,” ujarnya saat ditemui di Pelabuhan Semayang Balikpapan pada hari Selasa (8/4/2025).
Pada arus balik ini, dua kapal besar yakni KM Dorolonda dan KM Lambelu sandar secara bersamaan, menurunkan sekitar 3.600 penumpang dari Surabaya dan Parepare. Untuk menghindari kemacetan, sistem drop-off diterapkan, serta tenda tambahan disiapkan untuk kenyamanan penumpang yang menunggu keberangkatan.
“Tidak ada lagi parkir kendaraan di depan pelabuhan. Semua hanya drop-off, lalu keluar. Polantas juga sudah berjaga sejak pagi untuk mengatur lalu lintas,” tambah Heru.
Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 8–10 April 2025, didorong kebijakan Work From Home (WFH) dari pemerintah yang memberi kelonggaran bagi masyarakat untuk mengatur waktu kepulangan secara fleksibel.
Sementara itu, Kepala PT Pelni Cabang Balikpapan, Ridwan Mandaliko menegaskan bahwa arus balik berjalan lancar tanpa kendala berarti. “Dua pintu ditetapkan untuk penurunan penumpang, agar tidak terjadi penumpukan,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Pelindo tengah merencanakan perpanjangan dermaga, guna meningkatkan kapasitas dan memisahkan area kapal penumpang dan kargo. Saat ini, panjang dermaga hanya 500 meter dan digunakan bersama. “Dermaga dengan panjang 500 meter ini dipakai untuk kapal penumpang dan kargo, sehingga nanti kalau udah bisa ditambah khusus penumpang di wilayah ini,” katanya.
Untuk posko terpadu yang berada di pelabuhan semayang balikpapan berjalan normal. Pihaknya terus berkoordinasi dengan kepolisian, tim kesehatan, dan kantor pusat. Meskipun, aktivitas pelabuhan padat. “Kalau kosong berarti tidak ada aktivitas, tapi itu hanya berjalan satu jam dua jam karena memang penumpang turun naik dengan kapasitas pelabuhan yang ada di sini. Hal itu adalah hal wajar, justru menunjukkan pelabuhan hidup,” tutup Ridwan.
Kapolsek KP3 Semayang Balikpapan AKP, Hary Purnomo mengatakan bahwa setiap penumpang yang turun dari kapal dilakukan pemeriksaan, terutama pemeriksaan terhadap bawaan barang-barang terlarang baik sajam dan lainnya. “Kita akan sita dan akan ditempatkan di pos terpadu dulu,” sebutnya.
Dalam pengamanan ini, sebanyak 70 personil gabungan dari Satgas Polda, Polres dan Polsek diturunkan untuk melakukan pengamanan di wilayah Pelabuhan Semayang Balikpapan. #
Wartawan: Niken | Redaktur: Charle