
1BANGSA.ID — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menggelar coffee morning bersama insan pers membahas isu terkini seputar stabilitas harga beras dan pasokan pangan di daerah.
Dalam pertemuan santai namun strategis itu, Gubernur Kaltim, H. Rudy Mas’ud, menegaskan bahwa stok beras untuk kebutuhan masyarakat dalam kondisi aman, seraya meminta warga agar tidak panik dalam menghadapi dinamika harga pangan nasional.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak panic buying. Stok kita aman, tidak perlu ragu ataupun bimbang. Distribusi tetap berjalan sepanjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar Rudy di hadapan awak media di ruang Ruhui Rahayu, Selasa (19/8/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Rudy menguraikan sejumlah strategi yang telah dan akan terus dijalankan oleh Pemprov Kaltim untuk menjaga kestabilan harga serta kelancaran distribusi pangan.
Pemprov, kata dia, bekerja sama dengan Bulog, BUMD, TNI, Polri, serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menggelar operasi pasar dan gerakan pangan murah di 10 kabupaten/kota se-Kalimantan Timur.
“Stok Bulog kita cukup banyak. Saya dilaporkan, per minggu kedua Agustus, tersedia sekitar 1.223 ton beras. Itu cukup untuk kebutuhan masyarakat,” ujar Rudy.
Selain itu, pemantauan langsung ke lapangan oleh Satgas Pangan, Dinas Ketahanan Pangan kabupaten/kota, serta Tim PPID, terus dilakukan.
Pemerintah juga mendorong para pedagang untuk tetap mendistribusikan beras ke wilayah Kaltim, meski masa panen di beberapa daerah produsen belum maksimal.
“Mudah-mudahan setelah panen raya, pasokan bisa kembali normal. Tapi kalaupun ada keterlambatan, Bulog siap mengambil alih distribusi, baik ke pasar tradisional maupun modern,” jelasnya.
Gubernur juga meminta para distributor untuk tidak khawatir dalam menjalankan distribusi bahan pangan.
Ia memastikan bahwa kehadiran Satgas Pangan maupun pengawasan dari pihak kepolisian tidak akan mengganggu aktivitas distribusi selama prosedur dijalankan dengan benar.
“Teman-teman distributor tidak perlu takut dengan Satgas atau pengawasan. Kalau semua sesuai aturan, ya aman. Kalimantan Timur sudah siap dengan berbagai langkah antisipasi,” katanya.
Rudy juga menyoroti kondisi khusus di Mahakam Ulu, daerah pedalaman yang sempat mengalami keterlambatan distribusi akibat keringnya aliran sungai sebagai jalur transportasi utama. Namun, ia memastikan pengiriman beras telah dilakukan.
“Kemarin Mahakam Ulu sempat terganggu karena sungainya kering. Tapi Dinas Pertanian sudah mengirim sekitar 68 ton beras dan sekarang sudah sampai,” kata dia.
Ia juga berharap Kementerian melalui Bulog dapat menggandeng ritel modern dan toko penyedia bahan pokok untuk menjual beras Bulog agar membantu menutup kekosongan stok di lapangan.
Lebih jauh, Gubernur juga mengimbau para produsen dan distributor dari Pulau Jawa dan Sulawesi untuk tidak menahan pasokan beras ke Kalimantan Timur.
“Kami meminta kepada para distributor dan produsen di luar Kaltim, terutama dari Jawa dan Sulawesi, untuk tetap mengirimkan beras ke sini. Jangan ragu. Kaltim butuh pasokan itu,” ujar Rudy.
Terkait upaya jangka panjang, Rudy menyebut Pemprov tengah memproses rencana pemanfaatan lahan eks tambang sebagai lumbung pangan baru atau sosial ekonomi masyarakat daerah (sosemda). Namun ia mengakui hal itu bukan langkah instan.
“Pemanfaatan lahan eks tambang untuk ketahanan pangan tentu butuh proses panjang. Tapi kita sedang kaji dan siapkan,”pungkasnya.
Reporter : Yani | Editor : Wong