Ketua KTNA Kukar Edi Damansyah: Anggaran Pertanian Harus Jadi Prioritas Pembangunan Daerah

1BANGSA.ID– Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, menegaskan pentingnya komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat dukungan anggaran bagi sektor pertanian. Hal itu disampaikan dalam momentum peringatan Hari Tani Nasional 2025 yang digelar di Taman Teknologi Pertanian, Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Sabtu (4/10/2025).

Acara tersebut dihadiri sekitar 400 peserta, terdiri dari pengurus KTNA se-Kukar, para kepala desa se-Kecamatan Tenggarong Seberang, kelompok tani, gabungan kelompok tani (Gapoktan), serta sejumlah pejabat pemerintah daerah. Turut hadir Ketua KTNA Kalimantan Timur Anwar, Camat Tenggarong Seberang Tego Yuwono, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan H.M. Taufik, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Muslik, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Wiyono.

Dalam sambutannya, Edi Damansyah menyampaikan bahwa arah pembangunan pertanian Kukar telah memiliki landasan kuat sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030.

“Pangan adalah basis utama dalam perencanaan pembangunan. Jika fondasinya sudah jelas, maka kebijakan di bawahnya harus sinkron,” ujarnya.

Meski demikian, ia menyoroti persoalan klasik dalam penyaluran bantuan dan program pertanian, terutama terkait proposal kelompok tani. Ia meminta pemerintah daerah untuk melakukan verifikasi ulang terhadap seluruh proposal yang diajukan, mengingat tidak semua dapat dipenuhi seratus persen karena regulasi belanja hibah yang berbasis proposal.

“Program strategis yang berkaitan dengan infrastruktur, sarana prasarana, dan peningkatan kapasitas petani harus tetap masuk dalam RPJMD maupun rencana strategis perangkat daerah,” tegasnya.

Edi menambahkan bahwa KTNA berperan sebagai mitra kerja pemerintah daerah yang bertugas mengawal program agar berjalan efektif dan tepat sasaran.
“Kami minta proporsi anggaran pertanian dalam APBD tidak dikurangi dengan alasan efisiensi atau penurunan pendapatan daerah. Pertanian adalah prioritas nasional dan Kukar adalah lumbung pangan, status itu harus dijaga,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Edi juga menyoroti efektivitas program bantuan ternak sapi dan kambing yang dinilai masih lemah dalam keberlanjutan. “Sering ketika dicek di lapangan, sapinya sudah mati, kambingnya sudah tidak ada. Ini bukan semata kesalahan petani, tapi karena tidak dibarengi pelatihan dan penguatan sumber daya,” ungkapnya.

Menutup sambutannya, Edi menyerukan pentingnya regenerasi petani agar sektor pertanian tetap bertahan dan berkembang di masa depan.
“Ke depan, sektor pertanian harus menjadi ruang yang diminati generasi muda. Tanpa regenerasi, ketahanan pangan tidak akan bertahan lama,” pungkasnya. #

Reporter: Hardin | Editor: Wong | Adv

Leave A Reply

Your email address will not be published.