Sekda Kukar: Momentum Hari Tani Nasional Jadi Langkah Nyata Perkuat Sektor Pertanian

1BANGSA.ID– Dalam momentum peringatan Hari Tani Nasional 2025, Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, Sunggono, menyampaikan harapan besar agar peringatan tersebut menjadi ajang refleksi dan langkah konkret untuk memperkuat sektor pertanian dalam arti luas.

Menurut Sunggono, kegiatan ini bukan hanya seremoni tahunan, melainkan momentum strategis untuk menyamakan persepsi antara pemerintah dan pelaku pertanian terkait arah pembangunan ke depan.

“Forum seperti ini harus mampu menghasilkan pokok-pokok pikiran dan rekomendasi strategis bagi percepatan pembangunan pertanian,” ujarnya.

Secara nasional, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen pada tahun 2029, meningkat dari posisi saat ini di kisaran 5,6 persen. Menyikapi target tersebut, Pemkab Kukar telah membentuk Tim Percepatan Pembangunan Ekonomi, dengan menjadikan sektor pertanian sebagai penggerak utama ekonomi daerah.

Sunggono juga memaparkan visi pembangunan Kutai Kartanegara tahun 2025–2030, yakni “Terwujudnya fondasi Pusat Pangan, Pariwisata, dan Industri Hijau yang Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan.”

Visi ini dijabarkan dalam tiga pilar utama: Kukar yang maju, masyarakat yang sejahtera, dan pembangunan yang berkelanjutan, yang dikenal dengan filosofi Kukar Idaman Terbaik.

Untuk mewujudkan visi tersebut, pemerintah menetapkan lima misi utama, yaitu:

  1. Pemerataan pelayanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial.

  2. Hilirisasi pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif guna menciptakan nilai tambah produk lokal.

  3. Peningkatan tata kelola pemerintahan dan profesionalisme ASN.

  4. Penguatan pendidikan karakter serta pelestarian lingkungan berbasis kearifan lokal.

  5. Pembangunan kewilayahan yang berkeadilan.

Sunggono menegaskan bahwa hilirisasi pertanian menjadi fokus utama pembangunan ekonomi Kukar. “Petani tidak boleh lagi hanya menjual hasil mentah, tetapi harus mampu mengolahnya agar memiliki nilai tambah. Beras harus dikemas dengan merek daerah, jagung bisa diolah menjadi pakan ternak, termasuk pengembangan jahe, rumput laut, hingga gula merah,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti peran strategis Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) sebagai mitra pemerintah daerah. KTNA, kata Sunggono, menjadi jembatan penting untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan nyata petani serta nelayan di lapangan.
“Masukan dari KTNA sangat penting agar kebutuhan riil seperti irigasi, kapal, maupun sarana produksi bisa masuk dalam RPJMD Kukar 2025–2030. Kalau tidak masuk dalam perencanaan, maka program tidak bisa dibiayai,” tegasnya.

Sunggono menutup sambutannya dengan memberikan apresiasi kepada seluruh petani dan nelayan yang telah menjaga Kutai Kartanegara tetap menjadi lumbung pangan Kalimantan Timur. Ia juga menyampaikan penghargaan kepada Ketua KTNA Kukar Edi Damansyah atas komitmen dan dukungannya dalam memperkuat sektor pertanian dan perikanan daerah.

Reporter: hardin | Editor: Wong | Adv

Leave A Reply

Your email address will not be published.