1BANGSA.ID — Sebuah survei terbaru dari Otoritas Pendidikan Vokasi Swedia (Myndigheten för yrkeshögskolan) menunjukkan bahwa sembilan dari sepuluh perusahaan di Swedia yang mempekerjakan lulusan sekolah vokasi menyatakan sangat puas dengan kompetensi para lulusan tersebut.
Hasil penelitian ini menegaskan bahwa pendidikan vokasi (yrkeshögskolan) di Swedia berhasil memenuhi kebutuhan dunia kerja dan berperan penting dalam memastikan pasokan tenaga kerja yang kompeten di berbagai sektor industri.
“Hasil ini menunjukkan betapa pentingnya peran pendidikan vokasi dalam memenuhi kebutuhan keterampilan di pasar kerja. Banyak industri kesulitan mencari tenaga kerja dengan kompetensi yang tepat, dan sekolah vokasi mampu menjawab tantangan itu,” ujar Magnus Wallerå, Direktur Jenderal Myndigheten för yrkeshögskolan.
Sekolah vokasi di Swedia dirancang agar selalu relevan dengan kebutuhan industri. Kurikulumnya disesuaikan secara berkala mengikuti perubahan pasar tenaga kerja.
Setiap program memiliki dewan pengarah yang mayoritas anggotanya berasal dari dunia industri. Hal ini memastikan adanya hubungan langsung antara teori dan praktik kerja yang dibutuhkan perusahaan.
Survei tersebut mencakup lima bidang pendidikan terbesar di sekolah vokasi Swedia, dan hasilnya menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan dunia usaha terhadap model pendidikan ini.
Salah satu faktor keberhasilan sistem pendidikan vokasi di Swedia adalah program magang yang disebut LIA (Lärande i arbete) atau Belajar di Dunia Kerja.
Lebih dari 90 persen responden yang pernah menerima mahasiswa magang dari program vokasi mengaku kemudian merekrut mereka sebagai karyawan tetap.
“Fakta bahwa begitu banyak perusahaan menerima mahasiswa magang dan kemudian mempekerjakan mereka membuktikan betapa efektifnya LIA sebagai jembatan antara pendidikan dan dunia kerja,” tambah Wallerå.
Temuan ini memperkuat posisi pendidikan vokasi sebagai alternatif utama selain pendidikan universitas di Swedia. Model pembelajaran yang praktis dan langsung terhubung dengan dunia kerja dianggap mampu menjawab tantangan kesenjangan keterampilan yang dihadapi banyak sektor.
Otoritas Pendidikan Vokasi Swedia menilai, hasil ini menjadi dorongan kuat untuk terus memperluas kerja sama antara lembaga pendidikan dan dunia industri agar sistem tersebut tetap adaptif terhadap perubahan ekonomi global.
Swedia menjadi contoh bagaimana kolaborasi erat antara dunia pendidikan dan industri dapat menghasilkan tenaga kerja siap pakai. Dengan tingkat kepuasan 90 persen dari perusahaan, sistem vokasi terbukti efektif dalam mencetak lulusan yang langsung terserap pasar kerja.
WONG