1BANGSA.ID – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) bersama PT PLN (Persero) terus memperluas akses listrik desa melalui skema Availability Based Tariff (ABT). Hingga November 2025, jumlah desa yang masuk dalam program elektrifikasi bertambah menjadi 15 desa, meningkat dari rencana awal sebanyak 13 desa.
Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Kabupaten Kutim, Arief Nur Wahyuni, menjelaskan bahwa penambahan dua desa dilakukan setelah melalui proses verifikasi lapangan dan dinyatakan memenuhi persyaratan teknis pembangunan jaringan listrik.
“Dua desa yang ditambahkan dalam program perluasan jaringan listrik adalah Desa Tepian Langsat di Kecamatan Bengalon dan Desa Himba Lestari di Kecamatan Batu Ampar,” ujar Arief, Senin (17/11/2025).
Dengan penambahan tersebut, klaster pembangunan listrik desa kini tersebar di empat kecamatan, yakni Batu Ampar, Bengalon, Muara Bengkal, dan Sangkulirang. Program ini diharapkan mampu mempercepat pemerataan akses energi listrik di wilayah pedesaan Kutai Timur.
Melalui perluasan jaringan listrik desa ini, Pemkab Kutim menargetkan peningkatan rasio desa berlistrik PLN dari sekitar 81,56 persen menjadi mendekati 90 persen pada akhir tahun 2025. Capaian tersebut setara dengan 128 desa yang akan menikmati pasokan listrik secara stabil.
Pembangunan infrastruktur kelistrikan meliputi pemasangan jaringan tegangan menengah sepanjang 169,45 kilometer sirkuit, jaringan tegangan rendah sepanjang 112,53 kilometer sirkuit, serta pembangunan gardu distribusi dengan total kapasitas 4.050 kVA. Infrastruktur ini diproyeksikan melayani 3.496 pelanggan baru, baik melalui sistem komunal maupun penyesuaian kapasitas daya sesuai kondisi geografis masing-masing wilayah.
Percepatan elektrifikasi desa menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemkab Kutim dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan, serta penguatan aktivitas usaha masyarakat di kawasan pedesaan. Sinergi antara Pemkab Kutim dan PLN diharapkan mampu mewujudkan akses energi yang merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah Kutai Timur.
NURD | LE | ADV