SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sigit Wibowo, kembali menyuarakan keprihatinan atas ketidakmerataan fasilitas pendidikan di Kota Balikpapan.
“Jumlah sekolah di Balikpapan masih belum memadai untuk menampung seluruh siswa pada berbagai jenjang,” tegas Sigit, yang merupakan legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Balikpapan.
“Ketidakseimbangan jumlah sekolah ini menimbulkan kendala bagi banyak siswa, terutama saat mereka harus bertransisi dari SD ke SMP dan dari SMP ke SMA,” ungkap Sigit.
“Setiap tahunnya, saat penerimaan siswa baru, kita kembali menghadapi tantangan yang sama. Jumlah sekolah yang terbatas membuat banyak siswa kesulitan mendapatkan tempat belajar yang layak.”
Sigit berharap pemerintah kota dapat segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini. “Peningkatan jumlah sekolah, terutama di jenjang SMP dan SMA, sangat dibutuhkan untuk menjamin akses pendidikan yang adil dan berkualitas bagi seluruh anak di Balikpapan,” pungkasnya.
“Meskipun jumlah penduduk di Balikpapan cukup besar, fasilitas pendidikan di kota ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkap Sigit Wibowo, anggota DPRD Kalimantan Timur dari dapil Balikpapan.
Bahkan Sigit membandingkan kondisi Balikpapan dengan Samarinda. “Di Samarinda, meskipun jumlah penduduknya besar, jumlah sekolahnya juga banyak. Mereka lebih mampu menampung siswa dari semua tingkatan,” jelasnya.
“Yang jadi kendala tiap tahun itu Balikpapan, tidak seimbang antara jumlah siswa SD yang masuk ke SMP, begitu juga dari SMP ke SMA,” tambah Sigit saat ditemui di gedung DPRD Kaltim, Senin (28/10/2024).
Dengan kepeduliannya berharap pemerintah kota dapat segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini. “Peningkatan jumlah sekolah, terutama di jenjang SMP dan SMA, sangat dibutuhkan untuk menjamin akses pendidikan yang adil dan berkualitas bagi seluruh anak di Balikpapan,” katanya.
Sigit Wibowo, anggota DPRD Kalimantan Timur dari dapil Balikpapan, mendesak percepatan pembangunan SMK 7 di Balikpapan sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan sekolah di kota ini.
“Salah satu solusi untuk mengatasi kekurangan sekolah ini adalah dengan mempercepat pembangunan SMK 7 di Balikpapan,” tegas Sigit.
“Anggaran untuk pembangunan sudah tersedia, namun proyek tersebut sempat terhambat akibat belum ada penyerahan lahan dari pemerintah kota.”
Sigit mengungkapkan bahwa proses penyerahan lahan kini telah selesai. “Dengan selesainya proses penyerahan lahan, saya berharap pembangunan bisa segera dimulai tanpa hambatan,” harapnya.
“Anggarannya sudah ada, dan saya minta teman-teman untuk memaksimalkan prosesnya. Dulu sempat terkendala karena belum ada penyerahan lahan dari pemerintah kota, tapi sekarang sudah selesai,” terangnya.
Keyakinan Sigit pembangunan SMK 7 akan memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi generasi muda Balikpapan, terutama di bidang vokasi. “Dengan selesainya pembangunan SMK 7, kita berharap dapat mengurangi kekurangan sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan di Balikpapan,” uajarnya.
Sigit Wibowo, anggota DPRD Kalimantan Timur dari dapil Balikpapan, tidak hanya fokus pada pembangunan SMK, tetapi juga menyoroti kebutuhan akan tambahan sekolah tingkat SMA di Balikpapan, mengingat semakin banyaknya jumlah siswa di kota ini.
“Kawasan Puskib bisa menjadi salah satu lokasi potensial untuk pembangunan sekolah baru,” ujar Sigit.
“Namun, pemanfaatan lahan di Puskib masih perlu kajian lebih lanjut, terutama terkait status kepemilikan dan konsep penggunaan lahan tersebut.”
Ia menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. seperti terkait lokasi Puskib yang berdekatan dengan supermall bisa mempengaruhi struktur bangunan di sana.
“Kita perlu memastikan bahwa pembangunan sekolah di Puskib tidak akan terkendala oleh keberadaan supermall.”
“Puskib informasinya bisa kita manfaatkan, tapi kita belum tanya lagi ke perusda MBS,” tambah Sigit.
“Kalau memang diserahkan ke kita, kita mau apain, kalau itu tetap jadi konsep bisnis, apa bisnisnya. Karena terkendala supermall, ketika nancap pancangan pasti jebol terus, nah perlu ada alternatif,” tukasnya.
Dengan kehati-hatian Sigit menekankan perlunya kajian yang komprehensif sebelum memutuskan untuk membangun sekolah di Puskib.
“Kita harus memastikan bahwa pembangunan sekolah di Puskib tidak akan terkendala dan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat Balikpapan,” pungkasnya. #
Reporter: Fathur | Editor: Wong | ADV