BERITAKALTIM.CO — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengumumkan akan meluncurkan dua program unggulan pada tahun 2025. Kedua program tersebut diyakini mampu memperkuat upaya pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya kelompok lanjut usia (Lansia).
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi, menyampaikan bahwa program pertama yang akan diluncurkan adalah Akademik, Kolaborasi, Penanganan Kemiskinan dan Stunting (Aksis). Program ini dirancang sebagai model pendampingan terpadu dan terukur, dengan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting.
“Aksis ini nanti dapat pendampingan. Program ini melibatkan banyak sektor karena penanganan stunting harus dilakukan secara komprehensif,” ujar Achmad.
Aksis akan menjadi payung koordinasi lintas sektor, memastikan intervensi stunting berjalan sesuai standar dan tepat sasaran.
Sekolah Lansia: Wujud Implementasi Program Nasional “Lansia Berdaya”
Program kedua adalah Sekolah Lansia, yang merupakan tindak lanjut dari program nasional Lansia Berdaya (Sidaya). Program ini berlangsung selama satu tahun dan ditutup dengan prosesi wisuda.
“Kalau sekolah lansia ini akan berkolaborasi juga nantinya dengan pihak terkait,” jelas Achmad.
Kegiatan sekolah Lansia mencakup:
-
pemeriksaan kesehatan berkala,
-
senam lansia,
-
pelatihan keterampilan,
-
edukasi orang dewasa,
yang semuanya bertujuan menjaga agar lansia tetap aktif, berdaya, dan produktif.
Kolaborasi dengan SKB dan PKBM untuk Pendidikan Nonformal
Achmad menambahkan bahwa kedua program tersebut akan bersinergi dengan satuan pendidikan nonformal, seperti Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
“Kolaborasi nanti masuk ke satuan pendidikan nonformal seperti SKB dan PKBM,” terangnya.
Saat ini, implementasi awal program akan dipusatkan di Kecamatan Sangatta Utara, sebelum diperluas ke kecamatan lainnya.
“Program ini akan menyasar wilayah lainnya, tapi untuk saat ini baru di Kecamatan Sangatta Utara,” tutupnya.
DPPKB Kutim berharap kedua program ini mampu memberikan dampak signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan keluarga, pemberdayaan lansia, dan percepatan penurunan stunting.
NURD | WONG | ADV