1BANGSA.ID — Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kutai Timur mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai bentuk penipuan digital yang mengatasnamakan layanan kependudukan. Peringatan ini dikeluarkan setelah sejumlah warga melaporkan menerima panggilan telepon dari pihak tidak dikenal yang meminta data pribadi dengan alasan pembaruan KTP Digital.
Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Kependudukan Disdukcapil Kutim, M. Syarif, S.Sos., menjelaskan bahwa modus penipuan kini semakin beragam. Pelaku kerap menyamar sebagai lembaga resmi, termasuk instansi pemerintah, dan memanfaatkan bujukan hingga tekanan psikologis untuk menggiring korban memberikan data penting seperti NIK, foto KTP, hingga akses aplikasi tertentu.
“Disdukcapil tidak pernah meminta data pribadi melalui telepon, pesan singkat, atau email. Setiap permintaan data wajib diverifikasi melalui saluran resmi,” tegas Syarif.
Dalam laporan terbaru, seorang warga Sangatta Utara berinisial JS mengungkapkan bahwa ia menerima dua panggilan dari nomor berbeda selama dua hari berturut-turut. Kedua penelepon tersebut mengaku dapat membantu proses pengisian KTP Digital dan meminta JS mengunduh aplikasi tertentu sebagai syarat.
“Alasannya supaya tidak perlu antre di kecamatan. Tapi karena saya tidak lakukan itu, besoknya saya ditelepon orang lain lagi dengan tujuan yang sama,” jelas JS.
Disdukcapil Kutai Timur menegaskan bahwa modus serupa rawan digunakan pelaku untuk mengambil alih ponsel, mencuri data pribadi, atau mengakses akun penting seperti perbankan dan dompet digital. Karena itu, masyarakat diminta tidak mengunduh aplikasi dari sumber tidak jelas dan tidak memberikan data pribadi kepada siapa pun tanpa verifikasi.
Instansi ini menyatakan akan terus memperkuat edukasi masyarakat mengenai keamanan digital, meningkatkan sistem keamanan layanan berbasis elektronik, dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mencegah penyalahgunaan data kependudukan.
“Kami mengajak masyarakat menjadi pengguna teknologi yang cerdas, kritis, dan berhati-hati. Keselamatan data pribadi merupakan tanggung jawab bersama,” ujar Syarif.
NURD | LE | ADV