1BANGSA.ID – Tawuran antar pelajar yang melibatkan beberapa sekolah setingkat SMP sederajat pekan lalu, menuai sorotan legislator di DPRD Balikpapan.
“Hal seperti itu, tidak terlepas dari kerjasama orang tua dengan pihak sekolah. Jika cuma satu sisi tidak akan menyelesaikan permasalahan,” ucap Wakil Ketua Komisi IV DPRD kota Balikpapan Ardiasyah di ruang kerja Komisi IV DPRD kota Balikpapan, Senin (26/9/202).
Menurut Ardiansyah, selaku orang tua harus memantau dan mengontrol kegiatan anak ketika berangkat sekolah maupun keluar rumah. “Jika pergi kemana, dan jika ke sekolah betul-betul sekolah, harus dipantau,” ucapnya kepada awak media.
Ardiansyah menyarankan solusi ke pihak sekolah melakukan razia sebelum kegiatan belajar mengajar untuk antisipasi tas yang membawa benda terlarang maupun senjata tajam. “Dulu razia dilakukan saat upacara, guru melakukan pemeriksaan ke kelas untuk memastikan anak sekolah tidak mebawa benda terlarang,” katanya.
“Intinya kerjasama pihak sekolah dengan orang tua, pengawasannya dengan dibarengi pembekalan agama,” jelasnya.
Ardiansyah katakan pemahaman agama juga sebagai pondasi terkuat anak- anak yang fokus utamanya dari keluarga dengan memberikan penerapan kedisiplinan seperti penegakan aturan tidak diperbolehkan keluar lebih dari jam 10 malam.
Sebelumnya terjadi aksi tawuran dua kelompok remaja di Balikpapan Barat yang saling serang menggunakan senjata tajam di kawasan SMP Ngeri 4 Sidodadi, Kelurahan Baru Tengah, Balikpapan Barat.
Bahkan tawuran tersebut viral di media sosial, di mana para remaja itu membawa berbagai jenis senjata tajam dan benda tumpul sebagai senjata. #