BERITAKALTIM.CO- Dua orang pelaku penganiayaan berat WNI asal Tiongkok di lokasi tambang Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, ditangkap. Polisi langsung mengamankan pelaku yang menyebabkan satu korban meninggal dunia dan seorang lagi mengalami putus jari.
Diberitakan sebelumnya, dua korban penganiayaan adalah WNA (warga negara asing) asal Tiongkok. Keduanya kakak beradik, bekerja di perusahaan tambang batu bara PT Kalimantan Bara Perkasa. Sang adik bernama Ni Xiuming (50) meninggal dunia setelah terkena sabetan senjata tajam pada tubuh dan lehernya. Sedangkan abangnya Ni. Chauguang (52) mengalami luka pada jari-jarinya ada yang putus.
Dua pelaku ditangkap polisi adalah Hendra (39) diduga oknum anggota sebuah Ormas kedaerahan berinitial KB. Pelaku beralamat di Simpang Tiga Loa Janan Ilir, Samarinda. Seorang pelaku lagi Andri (35) beralamat di Jalan Barito 2 Loa Janan Ilir, Samarinda Sebrang.
Informasi petugas kepolisian, pelaku setelah melakukan penganiayaan kepada kedua korban langsung berupaya melarikan diri. Polisi bergerak cepat membentuk tim dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Kukar AKP I Made Suryadinata SIK beserta tim gabungan Ditreskrimum Polda Kaltim dan Kapolsek Loa Janan IPTU Aksarudin.
“Keduanya sudah diamankan,” ujar petugas kepolisian.
Kejadian itu Minggu 25 September 20022, sekira jam 19.00 Wita di lokasi kerja PT KBP RT 12 Desa Purwajaya. Perusahaan itu bergerak menggali batu bara dengan IUP (Izin Usaha Pertambangan) Koperasi Prima Mandiri. Waktu itu, menurut saksi mata kejadian bernama Delon, dia melihat 2 orang berboncengan datang dengan sepeda motor. Kedua orang itu masuk ke area tambang dan kemudian sempat bercerita dengan Rokim yang kini menjadi pelapor ke polisi.
Saat itu kemudian datang Ni Xiu Ming dan Cuang Guang. Entah apa yang dibincangkan, tetapi terlihat terjadi percekcokan yang berbuntut dicabutnya senjata tajam. Dengan senjata tajam itu kemudian Ni Xiu Ming diserang dengan sabetan. Menurut saksi, sabetan pertama sempat ditangkis dengan kayu, tapi kemudian kayunya terjatuh dan pelaku menyerang membabi buta melukai tubuh dan leher korban.
Rokim sempat berusaha melerai. Begitu pula Ni Cuang Guang yang berusaha menghalangi. Pelaku tetap melakukan penyerangan, bahkan membuat Ni Cuang Guang harus kehilangan jarinya.
Setelah kedua korban bersimbah darah, pelaku langsung kabur meninggalkan lokasi kejadian mengendarai sepeda motor. Kedua korban dibawa oleh Rokim ke rumah sakit IA Moeis, namun salah seorang korban tidak tertolong nyawanya. #