Share Post

Jaminan Perusahaan Nikel PT Kalimantan Ferro Industri Terhadap Tenaga Kerja Lokal

SANGASANGA- Pabrik Nikel PT Kalimantan Ferro Industri (KFI) yang didirikan pada tanggal 26 November 2021, Selasa (19/9/2023), diresmikan tahap pertama oleh Isran Noor Gubernur Provinsi Kalimatan Timur.

Saat melakukan konferensi pers dengan media di lokasi pabrik smelter Nikel, Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Gubernur Provinsi Kalimatan Timur didampingi Direktur Utama PT Kalimatan Ferro Industri Ardi Sumargo mengungkapkan tentang keberadaan pabrik itu adalah cita-cita masyarakat bangsa Indonesia, khususnya masyarakat yang ada di Kalimantan Timur, dan terlebih khusus lagi masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara, Kecamatan Sanga-Sanga.

“Ini cita-cita kita untuk membangun, mempercepat dan menyiapkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur lebih maju,” kata Gubernur bersemangat.

Diungkapkan Isran Noor, pabrik nikel yang ada di Kelurahan Pendingin itu akan memperduksi sekitar lima juta ton di luar produksi baja sekitar dua sampai tiga juta ton. Total produksi akan mencapai delapan juta ton.

Lebih lanjut Gubernur menjelaskan bahan baku diambil dari dalam negeri dari wilayah timur Indonesia, seperti dari Sulawesi dan Maluku. Namun tidak menutup kemungkinan jika dari luar negeri seperti dari negara Australia, karena menjual lebih murah, maka akan diambil untuk bahan baku pembuatan Nikel tersebut.

“Kalau Australia mau jual dengan harga murah boleh saja, tapi kita lebih banyak dan siap dengan bahan baku untuk Nikel yang ada di Indonesia. Kualitasnya terbaik di seluruh dunia,” ucap Isran Noor sambil mengacungkan jempol.

Dari awal peletakan batu pertama pada tanggal 25 Januari 2022, PT. Kalimatan Ferro Industri (KFI) sekurangnya telah menggelontorkan dana investasi Rp <5 triliun sampai saat ini, dimana Pelaporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) pada quartal 2-2023 yang tercatat berjumlah Rp 2,7 triliun.

Terkait dengan penggunaan tenaga lokal, sedikitnya > 1700 tenaga lokal yang telah bekerja di KFI. Dan perekrutan masih aktif meliputi enam Kelurahan dan dua Kecamatan. Sampai saat ini sudah merekrut tenaga lokal sekitaran Kecamatan Palaran dan Samarinda Kota.

Menurut Isran Noor, jika pabrik nikel tersebut telah berproduksi maka akan menyerap tenaga kerja 10 ribu sampai 15 ribu. Sebagian besar adalah tenaga kerja lokal. Juga tenaga kerja yang di seluruh Indonesia.

“Jadi tenaga kerja itu direkrut dari tenaga kerja lokal yang ada disekitar radius 10 Km di wilayah ini, dari kota Balikpapan dan dari seluruh Indonesia. Negara ini negara bersama,” tandasnya.

Dirut PT Kalimantan Ferro Industri Ardi Margo juga menyebut soal tenaga kerja lokal itu adalah jaminan perusahaan, karena sekarang sudah ada 1700 orang yang sudah bekerja. Dari 6 Kelurahan dan 2 Kecamatan.

“Ini akan terus bertambah seperti itu, saya mohon doanya semoga 10 ribu tenaga lokal segera terwujud, ini adalah jaminan silakan dicek yang sudah bekerja memang 1700 orang,” ucapnya meyakinkan.

Sementara Seno Aji, legislator dari Partai Gerindra juga Wakil Ketua II DPRD Propinsi Kalimantan Timur, ketika ditemui saat peresmian pabrik Nikel tersebut mengatakan, ada mempunyai catatan penting terutama masalah tenaga kerja lokal.

Diungkapkan Seno Aji bahwa dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kabupaten Kukar bersepakat akan melakukan edukasi dan pelatihan-pelatihan kepada warga setempat agar bisa bekerja di PT Kalimantan Ferro Industri ini.

“Tadi waktu bertemu dengan dirutnya, saya sudah sampaikan bahwa dalam pengrekrutan diutamakan tenaga lokal. Mereka merasa senang jika enam puluh persen tenaga lokal berasal dari Kalimantan Timur, dan mudahan-mudahan bisa tercapai,” terang Seno Aji.

Senada dengan Seno Aji. Muhammad Samsun legislator dari Partai PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua I DPRD Provinsi Kalimantan Timur menyebutkan akan mengawal terus proses perekrutan tenaga kerja di PT Kalimantan Ferro Industri tersebut.

“Ya disampaikan akan melibatkan sepuluh ribu tenaga lokal, ini akan terus kita kawal dan monitor apa benar-benar terrealisasi,” ucap Samsun.

Lanjut Samsun mengatakan jika hal itu benar maka, dia akan menyambut baik, karena ada tranformasi ilmu dan etos kerja serta budaya. Semua itu akan bermanfaat.

“InsyaAllah bermanfaat, sambil kita monitor ya mudah-mudahan terhujut,” katanya menutup. #

Reporter: Fathur/Yani | Editor: Wong

Share Post
Leave A Reply

Your email address will not be published.