Share Post

Erau 2023 dan Strategi Kebudayaan Kutai Kartanegara

TENGGARONG-Pesta Adat Erau 2023 telah dibuka oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Sultan Aji Muhammad Arifin, Minggu (24/9/2023) lalu, berlangsung hingga 2 Oktober 2023 mendatang dan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat.

Berkaitan dengan pelaksanaan erau tersebut, berbagai acara kegiatan dilaksanakan, yang muaranya adalah untuk kemajuan dan kesejahteraan Kutai Kartanegara.

Tema Erau 2023 kali ini “Semangat IKN Nusantara, Menjaga Adat dan Tradisi Budaya,”

Bupati Kukar Edi Damansyah menjelaskan, Kabupaten Kukar adalah mitra ibukota Negara (IKN) Nusantara, siap menjadi penggerak serta menjadi citra eksklusif yang membanggakan bagi IKN Nusantara, tanpa meninggalkan tradisi dan budaya adat sebagai kekayaan dan keragaman budaya bangsa Indonesia.

Ditegaskannya bahwa Pemkab Kukar terus bekomitmen untuk menjaga tradisi dan budaya adat Kutai.

“Pemkab Kukar terus melakukan pelestarian dan pembinaan sumberdaya manusia sebagaimana visi dan misi Kukar IDAMAN, yakni meningkatkan pembangunan sumberdaya manusia yang berakhlak mulia, unggul dan berbudaya,” kata Edi Damansyah.

Ditekankan Edi Damansyah, pelestarian dan peningkatan sumberdaya manusia telah diterjemahkan dalam RPJMD Pemkab Kukar tahun 2021–2026.

“Berbagai program pelestarian dan pengembangan SDM putra-putri Kutai Kartanegara telah terakomodasi melalui Program Dedikasi Kukar Berbudaya. Manifestasinya antara lain dengan menetapkan pelajaran bahasa Kutai dalam kurikulum pendidikan muata lokal dalam jenjang PAUD, TK, SD dan SMP,” jelasnya.

Hal itu telah diwujudkan dengan penyelenggaraan event-event seni dan budaya seperti pemilihan Duta Budaya, Duta Tari, Festival Jepen, dan lomba pakaian miskat.

“Kami mengapresiasi Putra–Putri Kutai Kartanegara yang telah meraih prestasi terbaik di tingkat Provinsi Kalimantan Timur sebagai Duta Budaya (Ananda Rendy Pangestu-red)) dan Duta Tari (Ananda Alisya Az-Zahwa-red). Prestasi tersebut merupakan hasil pembinaan SDM yang telah dilaksanakan selama ini,” tuturnya.

Edi Damansyah mengharapkan bahwa hal terpenting dari pelaksanaan Erau Adat Pelas Benua Tahun 2023 adalah bergeraknya ekonomi kerakyatan.

Disampaikannya bahwa adanya expo dan pertunjukan seni budaya terbukti menghadirkan berbagai pelaku ekonomi kreatif, UMKM, dan komunitas seni yang ada di wilayah Kabupaten Kukar.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Kukar Edi Damansyah mengimbau kepada seluruh pemangku kepentingan dan lapisan masyarakat Kukar agar bersama-sama menjunjung tinggi sakralitas dan nilai-nilai adiluhung dalam setiap acara Erau dan meminta agar kegiatan dapat berjalan tertib, aman, dan kondusif.

“Pelaksanaan pesta adat Erau merupakan wujud komitmen Pemkab Kukar terhadap pelestarian adat lawas Kutai Kartanegara. Pesta adat Erau adalah salah satu identitas sosial untuk mempersatukan setiap subkultur di masyarakat etnis Kutai,” ujarnya.

Ditambahkan Edi Damansyah, nilai-nilai luhur yang tersemat dalam setiap rangkaian acara Erau Adat Pelas Benua ini mampu menjadi sudut pandang bagi generasi muda dalam upaya melestarikan adat istiadat dan tradisi.

Seperti diketahui, Erau berasal dari kata “Eroh” berarti ramai, riuh, penuh sukacita.

“Erau pada prinsipnya adalah pesta adat Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang dilaksanakan untuk memberikan hiburan kepada rakyat Kutai Kartanegara. Selain itu untuk memperingati hari jadi Kota Tenggarong ke-241,” tuturnya.

Bupati Kukar menjelaskan bahwa tata cara pelaksanaan Erau sesuai adat Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura terakhir dilaksanakan pada tahun 1965.

“Dalam tradisi dan ritual adat Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Erau dilaksanakan untuk “Menjamu Benua,” yaitu mengundang Sang Hyang yang berada di Khayangan untuk mengatur kehidupan manusia di bumi, dan “Memelas Bumi” agar negeri menjadi makmur, padi dan tanaman menjadi subur, serta rakyat menjadi sejahtera.

Sekarang pelaksanaan Erau Adat Pelas Benua adalah wujud pelestarian tradisi dan budaya.

Saat ini Erau menjadi spesial event tahunan yang digelar oleh Pemkab Kukar dan telah mendapat penghargaan nasional sebagai warisan budaya non benda Indonesia.

Disampaikan Edi Damansyah seluruh rangkaian upacara Erau memiliki hakikat sakral.

“Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kukar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengembalikan pelaksanaan upacara Erau Adat Pelas Benua ini kepada Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura selaku pemangku dan pelestari adat Kutai,” pungkasnya. #

Editor : Hoesin KH

Share Post
Leave A Reply

Your email address will not be published.