SAMARINDA- Pelabuhan Kenyamukan Sangatta Kutai Timur, diprediksi rampung tahun 2024. Keberadaan pelabuhan tersebut sangat dinantikan karena memberikan multi efek pada masyarakat setempat
Agiel Suwarno, legislator dari Fraksi PDI Perjuangan memberikan tanggapannya saat ditemui wartawan di gedung B DPRD Kaltim, Karang Paci, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Senin (16/10/2023).
“Saya pikir dengan adanya pelabuhan kenyamukan tersebut bisa digunakan untuk distribusi kebutuhan pokok yang didatangkan dari Sulawesi dan pulau Jawa bisa lebih murah,” ucap Agiel.
Pada tahun 2017 Presiden Joko Widodo telah menetapkan Pelabuhan Kenyamukaan Sangatta masuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2 dan termasuk bagian dalam program Tol Laut Jalur 8.
Pelabuhan Kenyamukaan Sangatta, akan melayani rute laut Kapal Pelni, meliputi Pelabuhan Laut Kenyamukan, Nunukan, hingga Makassar.
“Pelabuhan tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan lain, misalnya untuk menurunkan material batu dan lainnya. Ini akan menjadi PAD dan income baru bagi Kutai Timur, sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi,” kata politisi partai PDI-P itu.
Dengan adanya pelabuhan tersebut diharapkan akan mempercepat kemajuan daerah dan pertumbuhan ekonominya, karena salah satu penyebab kemajuan daerah adalah memiliki fasilitas pelabuhan.
“Karena selama ini distribusi diangkut dari darat pasti tinggi kostnya, kemudian kalau kita mau menurunkan material, yang bisa digunakan selama ini hanya pelabuhan Maloy,” terang Agiel Suwarno.
Pengerjaan pembangunan Pelabuhan Kenyamukan didukung dari tiga mata anggaran di antaranya PT Kaltim Prima Coal sebesar Rp 20 miliar, APBN dengan nilai berkisar antara Rp 60-70 Miliar dan APBD Kutim sebesar Rp 120 miliar.
Pembangunan Pelabuhan Kenyamukan termasuk dalam progarm multiyears contract (MYC). Anggaran yang digelontorkan APBD Kutim pun dilakukan secara bertahap.
Pertama sebesar Rp 30 miliar dari APBD Murni 2023, APBD Perubahan 2023 sebesar Rp 36 miliar dan APBD Murni 2024 sebesar Rp 54 miliar. #ADV/reel