Share Post

Universitas Indonesia Berkolaborasi Dengan Teduh Untuk Meningaktkan Kesehatan Mental Mahasiswa

Teduh, penyedia layanan kesehatan mental, berkolaborasi dengan Universitas Indonesia, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan mental Mahasiswa/i dan civitas academica. Didirikan pada tahun 2022 oleh Christian Chonardo dan Adrianus Matthew Sukuramsyah, CEO Teduh dan co-founder lainnya, Christian Chonardo, awalnya mengejar pendidikan di Teknik Komputer di Princeton University dan bekerja di McKinsey & Company sebelum memutuskan untuk menangani masalah kesehatan mental yang mengkhawatirkan di Indonesia.

Kolaborasi ini mengikuti prinsip-prinsip inti yang sama antara Teduh dan Universitas Indonesia, yaitu kepedulian terhadap kesehatan mental, kesetaraan, dan upaya menghilangkan stigma negatif. Universitas Indonesia menyediakan sumber daya untuk mendukung program-program kesehatan mental yang dijalankan oleh Teduh, dengan fokus pada membangun kesadaran, mengurangi stigma, dan memberikan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan mental bagi seluruh komunitas akademik di universitas ini. Kolaborasi ini diharapkan akan membantu mewujudkan kesehatan mental yang lebih baik di kalangan Mahasiswa/i dan civitas academica Universitas Indonesia.

Kesehatan mental merupakan aspek yang sangat penting bagi kesejahteraan individu secara menyeluruh.Teduh sebagai penyedia layanan kesehatan mental yang memiliki komitmen One Stop Solution bersama Universitas Indonesia–salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia–bertekad, berkomitmen, dan berupaya penuh untuk memperjuangkan kesehatan mental yang lebih baik di kalangan Mahasiswa/i dan civitas academica Universitas Indonesia.

Teduh dan Universitas Indonesia memiliki kesamaan core value: kepedulian terhadap kesehatan mental, kesetaraan, dan berkomitmen penuh untuk menghilangkan stigma negatif yang berhubungan dengan kesehatan mental, dengan misi meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan mental bagi Mahasiswa/i Universitas Indonesia dan seluruh ekosistem yang terdapat di dalamnya.

Teduh didirikan pada tahun 2022 oleh Christian Chonardo dan Adrianus Matthew Sukuramsyah. Christian Chonardo, CEO Teduh, mengejar pendidikan dalam bidang Teknik Komputer di Princeton University dan kemudian bekerja di firma konsultan McKinsey & Company. Namun, melihat kondisi kesehatan mental yang memprihatinkan di Indonesia, terutama dengan lebih dari 45.000 upaya bunuh diri pada tahun 2022, ia memutuskan untuk berkomitmen dalam menyelesaikan dan mengatasi masalah ini bersama co-foundernya dari University of Waterloo, Adrianus Matthew Sukuramsyah dan Nicco Parikh.

Kerjasama antara Teduh dan Unversitas Indonesia akan memberikan pengalaman penuh untuk seluruh civitas academica Universitas Indonesia dalam mendapatkan layanan dan dukungan kesehatan mental. Dimulai dari Fakultas Ilmu Administrasi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, kerjasama ini akan dilanjutkan dengan fakultas-fakultas lainnya. Kerjasama tersebut akan menyoroti pentingnya kesehatan mental dan bertujuan untuk membangun kepedulian terhadap kesehatan mental di Universitas Indonesia.

Dalam mekanisme kerjasama tersebut, Universitas Indonesia akan sepenuhnya menyediakan sumber daya, termasuk akses ke Mahasiswa/i, fasilitas, dan fakultas terkait untuk mendukung program-program kesehatan mental yang akan dijalankan Teduh sehingga Mahasiswa/i dan civitas academica Universitas Indonesia mendapatkan akses penuh dan eksklusif ke sumber daya dan layanan kesehatan mental yang disediakan oleh Teduh.

Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan mental lebih mendalam, mengurangi stigma, dan memberikan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan mental bagi Mahasiswa/i dan seluruh civitas academica Universitas Indonesia.

Penghargaan Teduh di FIA UI

About PT Teduh Karya Asia

Teduh adalah sebuah startup yang berupaya untuk mengatasi krisis kesehatan mental di Indonesia. Kami menyediakan sumber daya psikologi yang disesuaikan untuk orang-orang Indonesia dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti budaya, agama, stigma, dan ideologi. Sumber daya ini mencakup terapi dan konseling online, meditasi, kursus terapi mandiri, pelacak mood, dan lain sebagainya.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Share Post
Leave A Reply

Your email address will not be published.