TENGGARONG-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar memberikan pemahaman sekitar Pancasila kepada peserta didik, agar peserta didik mengetahui dan menambah proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitar, melalui Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila Siswa SMP/MTS Tahun 2023, yang berlangsung di Hotel Grand Fatma Tenggarong, Rabu (1/11/2023).
Kegiatan tersebut dibuka Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Disdikbud Kukar Eryadi.
Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMP Disdikbud Kukar Kusrani, mengatakan, tujuan dari kegiatan ini dalam rangka membentuk karakter siswa-siswi yang sesuai dengan kurikulum merdeka.
“Dalam kegiatan ini sendiri, Disdikbud Kukar melibatkan para peserta didik dari pengurus OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) di tingkat Sekolah Menengah Pertama yang nantinya diharapkan bisa menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing,” kata Kusrani.
Selain melibatkan para peserta didik, Disdikbud Kukar juga menghadirkan para guru pendamping yang nantinya bisa menerapkan materi dari kegiatan project Penguatan Profil Pelajar Pancasila di sekolah masing-masing.
Kusrani berharap kedepannya para peserta didik menjadi seorang yang cerdas berkarakter, kompeten dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Disdikbud Kukar Eryadi, menyebut Disdikbud Kukar menargetkan pelaksanaan project penguatan profil pelajar Pancasila ini akan menyasar ke seluruh SMP yang ada di Kukar.
Tak hanya itu Eryadi juga mengapresiasi antusias para peserta didik yang mengikuti project penguatan profil pelajar Pancasila siswa SMP/MTS, memberikan kesempatan kepada siswa-siswi untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter dan sekaligus belajar dari lingkungan sekitarnya.
Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini sendiri diikuti 40 Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan jumlah peserta 120 orang.
“Melalui kegiatan ini diharapkan agar kekerasan maupun perundungan serta bullying di Sekolah dapat diminimalisir, karena hal tersebut dapat mempengaruhi dan mengganggu kejiwaan bagi para peserta didik,” tekan Eryadi.#Adv/hkh