Share Post

Nidya Minta Pengelolaan Keuangan RSUD AWS Samarinda Transparan

SAMARINDA- Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie (RSUD AWS) Samarinda terus tumbuh menjadi rumah sakit terbaik di Indonesia. Hal tersebut mendapat apresiasi dari ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono. Namun, seiring dengan peningkatan kualitas itu, harus diimbangi dengan manajemen yang akuntable dan transparan.

“Yang harus dipahami bersama. Para rumah sakit kebanggaan kaltim itu ada dana masyarakat yang disalurkan dari APBD,” ucap Nidya Listiyono.

Karena sumber dana pembangunan berasal dari APBD yang notabene adalah uang rakyat, maka pertanggungjawaban manajemen juga harus akuntable dan transparan.

Pria yang akrab disapa Tio itu mengatakan, pihaknya (Komisi II) punya tanggung jawab untuk mengawasi pendapatan asli daerah (PAD) dan aset daerah. Oleh sebab itu, pihak direksi rumah sakit dipanggil untuk menjelaskan soal transparansi pengelolaan dana di Kaltim.

“Pengelolaan belanja umum daerah di Kaltim harus transparan dan dapat diakses masyarakat,” kata Tio.

Baru-baru ini Kejaksaan Tinggi Kaltim menyelidiki kasus TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) di Rumah Sakit AWS sebesar Rp6,3 miliar yang diduga melibatkan oknum staf administrasi. Dari kasus itu Komisi II melihat adanya unsur kerawanan, sehingga pihak manajemen rumah sakit harus segera memperbaiki.

Setelah adanya kasus dugaan korupsi itu, Tio mengatakan agar menjadi pelajaran untuk membenahinya. Salah satu faktor pentingnya adalah transparansi pendapatan dan pengeluaran keuangan rumah sakit.

“Kami juga soroti pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Terutama ketika mengelola rumah sakit,” sambungnya.

Tio mengakui, peralatan medis yang ada di rumah sakit AWS terbilingan lengkap dan canggih. Namun SDM yang memiliki kualitas juga tak boleh ketinggalan. Dia juga mendorong peningkatan kualifikasi tenaga medis dan pelayanan yang lebih baik. #ADV/reel

 

Share Post
Leave A Reply

Your email address will not be published.