Share Post

Wisata di Kukar Membawa Manfaat Besar Bagi Masyarakat

TENGGARONG-Sumber daya alam (SDA) seperti Migas, Batu Bara dan yang lainnya di Kutai Kartanegara demikian melimpah dan selama ini bisa dikatakan PAD (Pendapatan Asli daerah) Kukar mengandalkan kekayaan alam tersebut, namun untuk tahun-tahun ke depan, Pemkab Kukar akan berusaha menggenjot sektor lainnya dan salah satu unggulan yang dilirik adalah sektor pariwisata.

Bagi Pemkab Kukar, sektor pariwisata adalah salah satu upaya yang tepat, karena banyak daerah-daerah wisata yang ada di Kukar dan bisa dikembangkan sedemikian rupa, hingga menjadi sebuah tempat yang menarik untuk dikunjungi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,
tinggal dibenahi dan fasilitas untuk menuju daerah wisata dibenahi dan diperbaiki. Insfrastruktur yang menjadi salah satu kendala, pelan dan pasti dibenahi, jalan-jalan yang dulu tidak atau kurang memadai mulai dibangun dan akhirnya membuat jalan menuju wilayah atau destinasi wisata menjadi nyaman dan mulus.

“Alhamdulillah, destinasi yang ada di Kukar makin lama makin banyak dan hampir semua masyarakat Kukar terlibat, terbukti dengan banyaknya Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang bermunculan, adanya Desa Budaya dan destinasi wisata yang dikelola BUMdes bertebaran di berbagai kecamatan di Kukar,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kukar Slamet Hadiraharjo, beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, lanjut Slamet Hadiraharjo alam Kukar yang demikian luas dan memiliki tempat-tempat wisata yang unik, penuh pesona, menawan, adalah modal untuk Dinas Pariwisata dalam mengelola, mengembangkan destinasi wisata yang ada, untuk dijadikan sebuah lokasi wisata yang menghasilkan dan meningkatkan PAD daerah, serta bisa membawa manfaat bagi masyarakat yang ada di sekitar wilayah destinasi wisata tersebut.

“Banyak sekali destinasi yang ada di Kukar, baik yang sudah digarap maupun yang belum. Pemkab Kukar melalui Dinas Pariwisata akan bekerja keras dan berusaha membangun destinasi wisata tersebut,” papar Slamet Hadiraharjo.

Keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dan seperti diketahui untuk wilayah Kukar, sektor pariwisata terbagi dalam tiga klaster, yaitu di pesisir, tengah atau Keraton dan wilayah pedalaman.

“Ketiga wilayah tersebut bisa dikembangkan semuanya, untuk wisata pesisir, bisa diambil contoh Pantai Palopi di Muara Badak bisa dikembangkan menjadi destinasi yang menjanjikan. Pantainya indah, bersih dan menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi masyarakat luar Muara Badak,” ungkap Slamet Hadi raharjo.

Sedangkan untuk wilayah tengah, lanjut Slamet, atau wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara menjadi tempat wisata budaya nusantara, bahkan Erau sudah menjadi agenda tahunan yang masuk dalam kalender acara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Acara Erau, sebuah upacara adat budaya kesultanan mampu menyedot ribuan wisatawan datang untuk menyaksikan Erau di Tenggarong.

“Tentunya kehadiran wisatawan dari luar Kukar membawa dampak besar bagi perekonomian di Kukar, utamanya UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang ada menjadi bergairah dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” tutur Slamet Hadiraharjo.

Perlu juga diketahui perayaan Erau, tidak hanya berlangsung di Tenggarong saja, melainkan menyebar di beberapaDa wilayah di kecamatan-kecamatan lain di Kukar, seperti di Desa Jembayan Kecamatan Loa Kulu, Desa Selerong di Kota Bangun, di Kecamatan Kembang janggut dan juga di Tabang.

“Menariknya pelaksanaan Erau di beberapa wilayah di luar Tenggarong, berlangsung sesudah perayaan Erau Kesultanan Kutai Kartanegara, jadi sangat menarik dan tentunya membawa dampak besar bagi perekonomian desa,” jelas Slamet Hadiraharjo.#Adv/hkh

Share Post
Leave A Reply

Your email address will not be published.