Share Post

Buruh Samarinda “Mengamuk” Bea Cukai Pindahkan Bongkar Muat Batu Bara

SAMARINDA— Ribuan anggota Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudera Sejahtera (Komura) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bea Cukai Samarinda pada Kamis (7/3/2024).

Anggota tenaga kerja itu mengekspresikan kemarahan dan penolakan terhadap pemindahan aktivitas bongkar muat batu bara untuk ekspor yang semula berlangsung di Kawasan STS (Ship to Ship/ transfer barang antar kapal) Muara Berau, Kelurahan Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara, sekarang ke kawasan Muara Jawa yang juga masuk Kabupaten Kutai Kartanegara. Menurut mereka, peralihan STS transfer itu merugikan para buruh dan bertentangan dengan regulasi yang ada.

Sejak pukul 09.00 WITA, massa telah berkumpul membawa spanduk dan poster dengan tulisan yang menyerukan penolakan terhadap aktivitas di STS Muara Jawa, serta menuntut transparansi dan keadilan dari Kantor Bea Cukai Samarinda.

Sekretaris TKBM Komura, Familiyanto, menyatakan bahwa pemindahan kegiatan STS transfer ke Muara Jawa telah berdampak pada pengurangan volume pekerjaan bagi anggota TKBM Komura di Pelabuhan Samarinda, yang berjumlah 1.150 orang.

“Lebih dari 80 persen anggota Komura merasa resah dengan situasi ini,” ucapnya.

Familiyanto juga menegaskan bahwa STS Muara Jawa tidak terdaftar sebagai kawasan pabean resmi untuk ekspor batu bara, sesuai dengan PMK No.155/PMK.04/2022. Zona yang sah adalah STS Muara Berau, berdasarkan KMK No. 15/WBC.16/2021.

Ia menambahkan bahwa STS Muara Jawa tidak memiliki izin lingkungan yang diperlukan, serta tidak memenuhi International Ship and Port Security Code (ISPS Code), yang esensial untuk keamanan kapal dan pelabuhan.

Lebih lanjut, Familiyanto menyampaikan keprihatinan atas dampak aktivitas bongkar muat terhadap zona tangkap nelayan di STS Muara Jawa, yang berpotensi merugikan mata pencaharian nelayan lokal.

“Dalam aksi, TKBM Komura mendesak dialog dengan Bea Cukai Samarinda,” tegasnya.

Namun, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pejabat Bea Cukai Samarinda mengenai penyelesaian masalah ini.

Familiyanto menegaskan bahwa mereka akan terus berjuang hingga tuntutan mereka terpenuhi.

“Intinya kamu mau bertemu dengan pimpinan Bea Cukai,” pungkasnya. #

Reporter: Sandi | Editor: Wong

 

Share Post
Leave A Reply

Your email address will not be published.