MUARA KAMAN – Ingin berwisata sejarah, ada di Desa Muara Kaman Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Di sana ada jejak Kerajaan Kutai Mulawarman Ing Martadipura yang peradabannya telah dimulai sejak ratusan tahun silam.
Karena keberadaan situs bersejarah ini membuat Camat Muara Kaman, Barliang, mengajak seluruh pihak berkolaborasi dalam menjaga dan merawat serta mengembangkan potensi wisata sejarah dan budaya itu.
Situs ini nyatanya telah sering dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah maupun mancanegara. Telebih pada momen tertentu seperti pelaksanaan Pesta Adat Erau maupun upacara keagamaan khususnya bagi umat beragama Hindu.
“Kami terus berupaya merawat situs tersebut dan meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan,” kata Camat Muara Kaman Barliang kepada wartawan, belum lama ini.
Barliang mengaku status pengelolaan situs sejarah dan budaya yang ada di Muara Kaman ini pelimpahan pengelolaannya sudah diserahkan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar ke Pemerintah Kecamatan Muara Kaman.
“Namun dalam pengelolaannya Pemerintah Kecamatan Muara Kaman tak bisa bekerja sendiri, harus berkolaborasi dengan stakeholder lainnya, oleh karenanya kami berharap kontribusi semua pihak,” ungkapnya.
Satu-satunya camat perempuan yang ada di Kukar ini menegaskan, situs yang ada di Muara Kaman baik Lesong Batu, Prasasti Yupa dan lainnya tersebut merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang harus dirawat, dilestarikan, dipromosikan, sehingga bisa dikenal lebih luas. Dengan dirawatnya situs tersebut pasti akan terjaga pernak perniknya yang semakin menambah daya tarik wisatawan lokal maupun internasional.
“Dan apabila kunjungan wisatawan terus meningkat pastinya memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM sekitar. Kami terus mendorong pelaku UMKM dengan memanfaatkan potensi yang ada, sehingga dapat memberikan peningkatan terhadap perekonomian mereka,” tegas Barliang. #
Reporter: Din | Editor: Wong | ADV | Diskominfo Kukar