BERITAKALTIM.CO – Andi Satya Adi Saputra, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, baru saja menyelesaikan reses selama dua hari di daerah pemilihannya. Reses ini menjadi momen penting bagi Andi Satya untuk bertemu langsung dengan konstituennya dan menyerap aspirasi mereka.
Lima titik menjadi sasaran reses kali ini, yaitu Kelurahan Baqa, Mangkupalas, Rapak Dalam, Mesjid, dan Handil Bakti. Dalam pertemuan tersebut, masyarakat menyampaikan berbagai keluhan dan harapan, dengan fokus utama pada permasalahan pendidikan.
“Masyarakat mengeluhkan sistem zonasi yang membatasi akses ke sekolah negeri, terutama pada jenjang SMA. Banyak warga yang merasa kesulitan untuk memasukkan anak-anak mereka ke SMA negeri karena terbatasnya jumlah sekolah di zona tempat tinggal mereka. Di sisi lain, masuk ke sekolah swasta terkendala oleh faktor ekonomi,” ungkap Andi Satya.
Ia menegaskan bahwa masalah ini harus segera dicarikan solusi, terutama karena kebijakan wajib belajar 12 tahun yang akan diperpanjang menjadi 13 tahun.
“Pemerintah memiliki kewajiban untuk membiayai dan menyediakan fasilitas pendidikan bagi semua anak. Kami di DPRD berkomitmen untuk mengawal kebijakan ini agar tidak ada anak yang terhambat pendidikannya hanya karena masalah zonasi atau ekonomi,” tegasnya.
Selain isu pendidikan, Andi Satya juga mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kerukunan menjelang pelaksanaan Pilkada serentak. “Dengan pilkada yang sebentar lagi akan digelar, kita semua harus bisa mewujudkan pilkada yang damai. Jangan sampai terjadi perpecahan di tengah masyarakat hanya karena perbedaan pilihan,” pesan Andi Satya.
Reses ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi di tingkat lokal, terutama dalam hal pendidikan dan persiapan menuju Pilkada yang damai. Anggota DPRD seperti Andi Satya akan terus mengawal aspirasi masyarakat agar dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya. #
Reporter: Fathur | Editor: Charle | ADV DPRD Kaltim