1BANGSA.ID. SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda diminta untuk lebih bijak dalam mengelola anggaran daerah. Menyikapi kebijakan efisiensi anggaran yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, DPRD Samarinda mendorong pemerintah kota untuk segera menghentikan proyek-proyek yang tidak mendesak, dan mengalihkan anggaran tersebut untuk kebutuhan yang lebih urgent.
Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Adnan Faridhan, mengungkapkan bahwa beberapa proyek yang sedang berjalan, termasuk pembangunan Teras Samarinda, sebaiknya dihentikan karena tidak memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Ia menyarankan agar dana tersebut dialokasikan untuk sektor yang lebih penting, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.
“Pemerintah pusat kini tengah fokus pada efisiensi anggaran, dan sebagai lembaga legislatif, kami mendukung kebijakan tersebut. Beberapa proyek yang tidak memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, seperti Teras Samarinda, sebaiknya dihentikan terlebih dahulu. Dana yang ada lebih baik digunakan untuk keperluan yang lebih mendesak,” kata Adnan.
Menurutnya, proyek-proyek seperti Teras Samarinda sudah terbukti belum mampu menarik perhatian masyarakat secara signifikan. Bahkan, tahap pertama dari proyek tersebut belum menunjukkan hasil yang diharapkan, sehingga tidak ada alasan untuk melanjutkan pembangunan tahap berikutnya.
“Lihat saja, Teras Samarinda 1 yang sudah selesai, tak banyak dikunjungi oleh masyarakat. Jika proyek ini hanya berfungsi sebagai ikon tanpa memberikan manfaat nyata, lebih baik anggaran dialihkan untuk hal yang lebih bermanfaat,” lanjut Adnan.
Adnan juga menyoroti pentingnya penggunaan anggaran untuk sektor pendidikan yang membutuhkan perhatian. Banyak sekolah di Samarinda yang masih memerlukan perbaikan dan pemenuhan buku pelajaran bagi siswa, terutama untuk tingkat SD dan SMP. Menurutnya, jika anggaran digunakan untuk renovasi sekolah-sekolah yang rusak dan menyediakan buku pelajaran, itu akan lebih memberikan dampak positif bagi masyarakat dibandingkan melanjutkan proyek yang belum terbukti manfaatnya.
“Kita harus memprioritaskan penggunaan anggaran. Jika dana bisa digunakan untuk memperbaiki sekolah yang rusak atau menyediakan buku pelajaran untuk anak-anak kita, itu jauh lebih bermanfaat daripada melanjutkan proyek yang belum memberi dampak jelas,” tegasnya.
Meskipun demikian, Adnan menegaskan bahwa jika kebijakan efisiensi anggaran di masa mendatang dicabut, maka pembangunan proyek seperti Teras Samarinda bisa dipertimbangkan kembali. Namun, selama anggaran terbatas, lebih baik dana tersebut dialihkan untuk kebutuhan yang lebih mendesak.
“Jika efisiensi anggaran sudah tidak diberlakukan lagi, tentu saja pembangunan bisa dilanjutkan. Tetapi selama kebijakan efisiensi masih berlaku, lebih baik proyek ini ditunda atau dibatalkan. Dana tersebut bisa dialihkan ke sektor-sektor yang lebih membutuhkan, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar,” lanjut Adnan.
Lebih jauh, Adnan meminta agar pemerintah daerah lebih selektif dalam merencanakan dan memilih proyek yang akan didanai. Ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang agar anggaran yang ada tidak terbuang sia-sia.
“Kita harus lebih cermat dalam merencanakan proyek. Jangan sampai anggaran yang terbatas digunakan untuk sesuatu yang tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Jika ada dana yang bisa dipakai untuk kepentingan yang lebih mendesak, seharusnya itu yang diprioritaskan,” ujarnya.
DPRD Samarinda juga berharap agar pengelolaan anggaran di masa mendatang lebih transparan dan terarah. “Kami ingin agar setiap dana yang dikeluarkan digunakan untuk kepentingan masyarakat. Jangan sampai anggaran terbuang sia-sia hanya karena kurangnya pengelolaan dan perencanaan yang baik,” tutupnya. #
Reporter: Fathur | Editor: Wong | ADV