MAHABESAR Allah subhaanahu wata’ala. Tokoh pendidikan berpulang di Hari Pendidikan. Itulah yang dialami Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Mulawarman (FH Unmul) Profesor H. Sarosa Hamongpranoto, SH, M.Hum bin Raden Mas Hamongpranoto.
Dia dikabarkan oleh keluarga telah berpulang ke Rahmatullah Jumat dinihari, 2 Mei 2025 pada pukul 03.27 Wita.
“Semoga Allah mewafatkan beliau dengan husnul khotimah dan kami atas nama keluarga mohon maaf lahir batin apabila terdapat salah dan khilaf,” kata istri almarhum, Ibu Dr Hj Martuti, MM bersama sang anak Ayu Fetriana Rosati, SH, MKn serta menantu dan cucu yaitu Tri Nugroho S.Pd, M.Pd, Anindayu Gendhis Nareswari, dan Anandanu Hario Danajaya.
Menurut keterangan pihak keluarga, Prof Sarosa belakangan ini kondisinya agak memburuk. Mungkin karena usia yang sudah mencapai 78 tahun. Dia meninggal dunia di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda setelah mendapat perawatan intensif di sana. Kabarnya ada gejala gangguan jantung.
Jenazahnya dimakamkan di pemakaman umum Jalan Abdoel Wahab Sjahranie di bawah gerimis. Sebelumnya sempat disalatkan di Masjid Alfatihah, kampus Unmul, Gunung Kelua.
Seorang ustaz mengatakan, orang yang meninggal pada hari Jumat adalah salah satu tanda kebaikan dan husnul khotimah.
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat kecuali Allah akan melindunginya dari azab kubur,” bunyi hadis riwayat at-Tirmidzi.
Dari rumah duka di Jalan Pramuka 19 No 52, jenazah dilepas oleh Rektor Unmul Prof Abdunnur dan ratusan sivitas akademika. Hadir juga Gubernur Kaltim Dr H Rudy Mas’ud dan mantan Rektor Unmul Prof Masjaya serta sejumlah tokoh lainnya.
“Kita kehilangan tokoh yang kita cintai. Dia adalah guru kita. Banyak yang telah diberikan dan didedikasikan Prof Sarosa kepada Unmul dan pembangunan Kaltim. Kita bersaksi beliau adalah orang baik,” kata Rektor Abdunnur dengan wajah sendu.
Gubernur Rudy Mas’ud dan Ketua DPRD Kaltim Dr Hasanuddin Mas’ud sangat memuji kiprah Prof Sarosa. “Pak Prof Sarosa banyak membantu pemikiran untuk kemajuan Kaltim,” kata kedua bersaudara yang sama-sama alumni Unmul ini.
Menurut Gubernur, Prof Sarosa adalah tokoh yang konsisten menjaga integritas dan ilmu pengetahuan. “Kaltim kehilangan putra terbaiknya. Semoga beliau husnul khotimah,” ujarnya.
Prof Sarosa juga banyak mendampingi DPRD Kaltim dalam menyusun dan membahas Raperda. “Almarhum banyak bermitra dengan Karang Paci dalam hal penyusunan Naskah Akademik (Nasmik) untuk beberapa Raperda,” kata Ir Adam Sinte, mantan anggota DPRD Kaltim dari Fraksi Partai Hanura.
DIRIKAN FAKULTAS HUKUM
Sarosa lahir di Desa Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah, 1 Juni 1947. Setelah lulus di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang tahun 1972, dia bercita-cita ingin menjadi hakim untuk menegakkan keadilan. Tapi gagal lantaran terlambat mengetahui surat panggilan penerimaan hakim dari Kementerian Kehakiman.
Lalu dia hijrah ke Balikpapan. Sempat bekerja di perusahaan swasta kemudian menjadi dosen honorer di Jurusan Ilmu Sosiatri Unmul cabang Balikpapan. Tiga tahun di sana dia diangkat menjadi dosen tetap dan terpilih sebagai ketua jurusan.
Ketika Jurusan Sosiatri ditutup, Sarosa bergabung ke kampus pusat Unmul di Samarinda. Dia sempat diangkat menjadi Pembantu Rektor (Purek) III, Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) serta ketua Program Penyuluhan Bantuan Hukum LPPM Unmul.
Ketika dia terpilih menjadi Dekan Fisipol pada tahun 1997 muncul pemikirannya mendirikan Fakultas Hukum (FH). Alasannya Kaltim sebagai daerah bisnis dan pertambangan membutuhkan ahli-ahli hukum. Berkat perjuangannya, di tahun 2000 berdiri Fakultas Hukum di Unmul. Bahkan sekarang sudah memiliki program magister.
Belakangan dia juga didaulat menjadi ketua Badan Kajian Hukum dan Sosial Kemasyarakatan. Dengan jabatannya itu dia banyak berkiprah di luar kampus. Di antaranya mendampingi DPRD dalam membahas naskah akademik Raperda. Dia juga sering dimintai pendapat oleh wartawan berkaitan masalah hukum dan politik.
Saya tidak sempat melayat. Wartawan senior Sjarifuddin Hs yang mengabari saya. Saya sudah lama mengenal Prof Sarosa. Dia tokoh lembut yang selalu bersikap baik dengan siapa saja. Dia gigih membela dan memajukan Unmul. Dia juga bersemangat ikut membangun Kaltim. Kita akan mengenang beliau setiap memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).(*)