Share Post

Sekda Kukar Buka Deklarasi Sekolah Pemberdayaan Petani, Peternak dan Nelayan

1BANGSA.ID-Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara resmi meluncurkan program Sekolah Pemberdayaan, bidang pertanian, peternakan dan nelayan,  melalui deklarasi yang digelar di Aula Pendopo Bupati Kamis (17/7/2025).

Kegiatan ini di buka langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, HM Taufik, serta Kepala Dinas Perikanan, Muslik, bersama perwakilan instansi terkait.

Program ini merupakan inisiatif kolaboratif antara Pemkab Kukar dengan Yayasan Karya Bakti Bumi Indonesia (YKBBI), yang menghadirkan 13 tenaga ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Para ahli tersebut akan membimbing tiga sekolah berbasis komunitas tani, yakni:

* Sekolah Peternakan Rakyat (SPR 1111) Jaya Makmur Bersama Muara Badak

* Sekolah Perikanan Rakyat (SPR-0009) Rumina Loa Kulu

* Sekolah Pertanian Rakyat (SPR 0301) Loa Kulu Maju Sejahtera

Menurut HM Taufik, kegiatan pembelajaran akan berlangsung selama tujuh bulan. Setiap sekolah akan dibina oleh tiga tenaga ahli yang tergabung dalam satu tim beranggota sembilan orang.

Mereka akan mendampingi peserta dari aspek pola pikir, perencanaan usaha, hingga praktik langsung di lapangan.

“Sekolah ini akan berlokasi di tiga titik, yaitu Kecamatan Muara Badak untuk pengembangan perikanan, dan Kecamatan Loa Kulu untuk pertanian serta peternakan. Kegiatan belajar langsung dilakukan di lapangan bersama para ahli,” ungkap Taufik.

Manajer program YKBBI, Tollaal Badru, menambahkan bahwa substansi pembelajaran akan mencakup manajemen usaha, teknik produksi, hingga strategi pemasaran. Salah satu tujuan utamanya adalah mendorong terbentuknya koperasi usaha bersama yang kuat dan mandiri.

Secara garis besar ada tiga pokok penting pertama untuk pertanian presentasinya 45 persen, 35 persen bisnis kolektif bersama dan 20 persen untuk teknisnya dari tiga pokok materi di tiga sekolah itu sama.

“Kegiatan ini hanya 7 bulan satu bulan kita lakukan konservasi lingkungan sejak April sedangkan 6 bulannya masuk ke pokok pembahasan materinya,” jelas Tollaal Badru

Dalam hal rekrutmen peserta, Pemkab Kutai Kartanegara menekankan pentingnya keterlibatan petani, peternak, dan nelayan muda yang telah memiliki pengalaman dan usaha aktif di bidang masing-masing.

“Bukan untuk mereka yang baru mau mulai, tapi untuk pelaku yang sudah berjalan agar bisa naik kelas,” tegas Taufik.

Program ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam pengembangan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan di Kutai Kartanegara, dengan pendekatan pendidikan berkelanjutan berbasis praktik dan pendampingan langsung oleh tenaga profesional.

Reporter: Hardin|Adv|Distanak Kukar

Share Post
Leave A Reply

Your email address will not be published.