Drone Pertanian dan Bio-Invigorasi Dongkrak Produksi Petani Bukit Biru

BERITAKALTIM.CO – Inovasi teknologi pertanian modern berbasis drone sprayer dan program Demonstration Plot (Demplot) Bio-invigorasi Benih dengan sistem Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA) resmi diterapkan di Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara.

Lurah Bukit Biru, Sudiyarso, menyampaikan apresiasi tinggi atas penerapan program ini. Menurutnya, teknologi drone dan bio-invigorasi terbukti membawa dampak nyata dalam meningkatkan hasil panen sekaligus kesejahteraan petani.
“Metode ini sangat bermanfaat bagi petani, selain meningkatkan pendapatan juga meringankan pekerjaan mereka. Kami sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan ini,” ujar Sudiyarso, Jumat (12/9).

Data menunjukkan, penerapan metode baru ini berhasil meningkatkan hasil panen padi dari rata-rata 3 ton per hektare menjadi 6,2 ton per hektare. Lonjakan produksi ini memberi harapan besar bagi penguatan ketahanan pangan di Kukar.

Selain meningkatkan produktivitas, penggunaan alsintan modern seperti drone sprayer terbukti efisien dalam menghemat tenaga kerja, waktu, dan biaya produksi.

“Petani merasa lebih ringan dalam mengelola lahan. Semua urusan menjadi lebih mudah, sehingga mendorong semangat mereka untuk terus berinovasi,” tambah Sudiyarso.

Program ini juga memungkinkan pola tanam lebih intensif. Dengan dukungan teknologi serta pendampingan dari Dinas Pertanian, Kelompok Tani Bukit Biru berencana melakukan penanaman hingga tiga kali setahun, menjadikan wilayah ini sebagai salah satu percontohan demplot ketahanan pangan di Kutai Kartanegara.

Penerapan teknologi bio-invigorasi dan konsep LEISA yang ramah lingkungan sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendorong sistem pertanian berkelanjutan. Dengan capaian ini, petani Bukit Biru tak hanya meraih kesejahteraan, tetapi juga berperan penting menjaga ketersediaan pangan di Kalimantan Timur. #

Reporter: Hardin | Editor: Wong | Adv

Leave A Reply

Your email address will not be published.