1BANGSA.ID-Pemerintah Desa Muara Kaman Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, terus berupaya menjaga ketahanan pangan lokal di tengah tantangan iklim yang kian sulit diprediksi. Dengan lahan pertanian yang sebagian besar ditanami palawija, pemerintah desa kini mendorong strategi diversifikasi tanaman agar produktivitas dan kesejahteraan petani tetap terjaga.
Kelompok Tani Putra Tani menjadi garda terdepan dalam mengembangkan berbagai komoditas musiman seperti cabai, tomat, terong, semangka, dan melon. Namun, kondisi cuaca ekstrem—baik hujan berlebih maupun kemarau panjang—sering kali menjadi kendala dalam proses budidaya.
“Petani kami sangat bergantung pada kondisi cuaca. Mereka menyesuaikan jenis tanaman dengan musim yang sedang berlangsung. Kalau terlalu panas atau hujan terus-menerus, hasilnya bisa menurun,” ujar Kepala Desa Muara Kaman Ulu, Hendra, Selasa (5/8/2025).
Sebagai bentuk dukungan, pemerintah desa secara rutin menyalurkan bantuan sarana pertanian, mulai dari hand tractor, alat semprot, mesin pemotong rumput, hingga bibit unggul. Upaya ini dilakukan agar petani dapat terus meningkatkan efisiensi dan hasil produksi.
Tak hanya fokus pada tanaman pangan, pemerintah desa juga memperluas program ketahanan pangan ke sektor buah-buahan dan perikanan. Diversifikasi ini diyakini mampu menjadi solusi jangka panjang dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
“Ketahanan pangan tidak bisa hanya bergantung pada satu komoditas. Harus beragam supaya kalau satu sektor terdampak, sektor lain bisa menopang,” jelas Hendra.
Meski masih terbatas dalam hal anggaran dan sumber daya, Pemerintah Desa Muara Kaman Ulu tetap berkomitmen membangun sistem pertanian yang berkelanjutan dan tangguh terhadap perubahan iklim.
“Kami ingin petani di sini bukan hanya bertahan, tapi juga berkembang. Semua dukungan ini bagian dari langkah menuju kemandirian dan ketahanan pangan dari desa,” pungkasnya.
AR