Share Post

Eksistensi Profesi Bimbingan Dan Konseling Dibahas DPRD Kaltim

SAMARINDA- Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’kub memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) eksistensi profesi bimbingan dan konseling terkait dalam upaya pembangunan Indonesia di ruang rapat gedung D lantai 3 Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Jalan Teuku Umar Samarinda , Selasa, (10/10/2023).

Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim (Kadis Dikbud) Muhammad Kurniawan dan Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN) Provinsi Kalimantan Timur.

Saat ditemui wartawan setelah memimpin rapat, anggota Komisi IV ini menyampaikan bahwa dia mewadahi asosiasi akuntan se-Kalimantan Timur dan saat ini juga ada asosiasi konseling dan konseling.

“Ini menjadi catatan-catatan kecil yang harus lebih diperhatikan oleh pemangku kepentingan, termasuk juga DPRD maupun dinas pendidikan itu sendiri, ini menjadi prioritas sehingga sekitarnya bisa eksis dan tanpa kendala,” katanya.

Prasarana terkait, menurut Ketua Fraksi PPP ini, asosiasi bimbingan konseling meminta sarana keuangan sesuai dengan Kemendikbud untuk memfasilitasi siswa-siswa mendapat konseling dan bimbingan.

Menurut Rusman penambahan guru BK (Bimbingan Konseling) kebijakannya bukan dari dinas, tetapi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Nanti akan dicek apakah setiap sekolah itu ada guru BK-nya, walaupun perbandingannya sekitar satu band 150 siswa, tapi minimal disetiap sekolah itu ada guru BK-nya,” katanya.

Sementara itu Muhammad Kurniawan juga ikut menyampaikan bahwa langkah pertama yang akan dilakukan adalah penguatan karakter siswa, P5 (proyek penguatan profil pelajar Pancasila) implementasi kemerdekaan yang sudah dilakukan dan pentas seni siswa.

“Kedepannya kita akan membuat konsep SOP (Standar operasional prosedur) dengan manajemen sekolah untuk mengembangkan bakat dan minat siswa dengan ekstrakulikuler yang ada di sekolah,” kata Kurniawan.

Nantinya akan ada komunikasi lebih lanjut dengan Kepala Sekolah dan guru BK untuk mendorong adanya kegiatan positif minimal satu ekstrakurikuler sehingga nanti hal-hal negatif tidak merasuk ke dalam pikiran mereka. #

Wartawan: Yani | Editor: Charles

Share Post
Leave A Reply

Your email address will not be published.